Bima, Bimakini.- Rembug Aksi Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kabupaten Bima dihelat di Aula kantor Bupati Bima, Rabu (17/6). Hadir 77 peserta dari perangkat daerah dan dipandu oleh Kepala Bidang Perencanaan Sosial Budaya Bappeda Raani Wahyuni, ST, MT, M.Sc.
Kepala Dikes Kabupaten Bima, dr H Ganis K memaparkan, jumlah balita berat bawah normal di Kabupaten Bima mencapai 13.095 anak dan balita stunting 14.360 anak. “Faktor determinan penyebab masalah gizi di Kabupaten Bima berdasarkan hasil verifikasi lapangan antara lain kepemilikan JKN/BPJS yang mencapai 47,3%, akses air bersih tingkat rumah tangga, riwayat balita menderita kecacingan, kepemilikan jamban sehat, riwayat imunisasi dasar lengkap, keluarga merokok, riwayat penyakit KEK pada ibu hamil dan riwayat penyakit penyerta,” tandasnya.
Asisten II yang juga Pelaksana Tugas Kepala Bappeda Kabupaten Bima, Ir H Nurdin membuka rembug sekaligus memaparkan materi percepatan pencegahan stunting dan upaya konvergensi dalam kerangka kebijakan daerah.
Nurdin mengemukakan, Kabupaten Bima merupakan salah satu dari 160 daerah prioritas penanganan stunting oleh Setwapres tahun 2019. Menurutnya, mengacu pada data yang ada, prevalensi balita stunting sepanjang tahun 2013 hingga 2018 mengalami penurunan 8,79 persen.
Ditambahkannya, beberapa faktor lain yang berpengaruh adalah jumlah kasus gizi buruk, kematian ibu dan bayi.
Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penanda tanganan komitmen penurunan angka stunting oleh para peserta rembug.
Pada rembug itu dihadiri Asisten I Setda H. Putarman SE, Kadis Kesehatan Dr. H. Ganis Kristanto dan Ketua TP. PKK Kabupaten Bima Hj. Rostiati Dahlan S.Pd tersebut. (KAR)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.