Bima, Bimakini.- Janji Bupati Bima, Hj Indah Dhamayanti Putri, SE dan Wakil Bupati Bima, Drs H Dahlan M. Noer, M. Pd, untuk menggelar pacuan kuda tiga hingga empat kali ditagih. Bahkan pecinta kuda menilai janji lima tahun lalu hanya isapan jempol.
Kata pecinta pacuan kuda, dari tahun pertama, hingga menjelang akhir jabatan janji itu tidak terealisasi. “Dulu janji Bupati Bima, akan mengadakan pacuan kuda tiga sampai empat kali setahun, tapi tidak ada seperti itu, hanya sekali setahun selama lima tahun menjabat,” ungkap Salahuddin, salah satu pecinta kuda pacuan, Sabtu (13/6).
Dia mengaku, tahun 2019 tidak ada kejuaraan pacuan kuda diagendakan Pemerintah Kabupaten Bima. Karena tidak ada event, pagar lintasan pacuan yang menjadi inventaris Dinas Pariwisata Kabupaten Bima rusak.
“Ini modelnya, karena tidak ada pacuan kuda dilaksanakan tahun kemarin, pagar lintasan sudah rusak, tapi masyarakat pemilik kuda pacuan tetap melatih kudanya setiap minggu di arena yang sudah tidak terawat ini,” kata warga asal Kecamatan Bolo ini.
Sementara Leman, juga menyesalkan kebijakan tidak ditepatinya janji itu. Pemda dianggap tidak memperhatikan olahraga pacuan kuda. Bahkan beberapa tahun terakhir pacuan kuda nyaris hilang.
“Bisa dilihat sendiri, antusias masyarakat terhadap pacuan kuda, apalagi ini adalah budaya masyarakat, seharusnya tetap dipertahankan dan dilestarikan setiap tahunnya,” katanya.
“Kami berharap pemerintah ada perhatian untuk melaksanakan pacuan kuda, jangan hilangkan adat dan budaya masyarakat sejak dulu ada,” ujarnya. (MAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.