Bima, Bimakini.- Warga Desa Sai, Kecamatan Soromandi, Kabupaten Bima, menilai Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) berdasarkan ikatan keluarga dan pendekatan emosional pendamping.
Warga menilai beberapa tahun terakhir, tidak pernah tepat sasaran. Masih banyak warga yang layak jadi KPM PKH justru tidak terdata.
Keterangan salah satu warga, Rohana mengatakan, informasi KPM PKH hanya diketahui saat mengambilan uang tunai di masing-masing agen BRILink. Sementara masyarakat tidak ketahui proses pendataan. “Kami lihat dilapangan, KPM PKH hanya keluarga dan kerabat terdekat pendamping,” katanya, Jumat (12/6).
Lanjut Rohana, dari pihak Pemerinta Desa, tidak memerhatikan kinerja pendamping PKH yang lakukan pendataan. Sehingga masyarakat paling miskin tidak diperhatikan. “Kami sesalkan perilaku pendamping PKH yang tidak lihat kondisi ekonomi masyarakat.Yang jadi KPM, justru yang sudah ada penghasilan tetap dan memiliki hasil tani puluhan hingga ratusan juta persekali panen,” tuturnya.
Pernyataan Rohana dibenarkan oleh Kepala Desa Sai, Amirudin, SH. Dikatakannya, Pemdes akan membahas masalah ini di Musdes bersama pendamping PKH. Tujuannya evaluasi dan validasi sesuai keadaan ekonomi masyarakat di lapangan. “Karena baru dilantik awal tahun 2020 lalu, banyak masalah harus terselesaikan. Insya Allah dalam waktu dekat, Pemdes akan selenggarakan Musdes,” ujarnya.
“Merujuk pada kondisi lapangan saat pendataan BLT DD, masyarakat Desa Sai banyak yang layak terima PKH,” ungkapnya. (ILY)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.