Connect with us

Ketik yang Anda cari

Pendidikan

Nurmalasari, Anak Petani dari Desa Campa Raih Gelar di Taiwan

Nurmalasari, di National Pingtung University of Science and Technology, Departement of Biological Science of Technologi 2019-2020 Taiwan.

Bima, Bimakini.- Sabtu (13/6) lalu, hari bahagia bagi Nurmalasari, perempuan muda asal RT 06 RW 03 Desa Campa, Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima. Lajang kelahiran 1 September 1996 itu mencatatkan dirinya sebagai anak desa dan putri seorang petani yang  menyelesaikan program study di National Pingtung University of Science and Technology, Departement of Biological Science of Technologi 2019-2020 Taiwan.

Study yang diikutinya ini adalah joint program double degree dengan Universitas Brawijaya Malang tempatnya menyelesaikan studi S2 saat ini. Nurmalasari menempuh jenjang pendidikan S1 di Fakultas Pertanian dan Peternakan jurusan Budidaya Perikanan Universitas Muhammadiyah Malang 2014-2018 dengan predikat Cumlaude dan memperoleh IPK 3,75 skala 4,00.

Paman Nurmalasari, Muhammad Nuruddin Har menceritakan, semenjak sekolah di SMAN 1 Madapangga, tercatat sebagai siswa yang berprestasi. Bersemangat dan berkemauan dalam mewujudkan cita-citanya dengan tidak kenal menyerah.

Pada awal keberangkatan kuliahnya, bertekad untuk masuk pada Kampus Negeri. Rekannya banyak yang ĺolos masuk lewat jalur SNPTN, SBPTN dan Bidik Misi. Namun Mala, sapaannya, tidak. Demikian juga melalui jalur mandiri tidak berkesempatan.

Mala memendam impiannya setahun, sembari menunggu kesempatan dan peluang seperti teman-temannya. Dia berkeinginan masuk di kampus negeri dengan pertimbangan pembiayaan yang murah dan terjangkau oleh kemampuan kedua orang tuanya.

Melihat putrinya yang gagal lewat jalur tersebut, orang tuanya tidak kalah semangat dan memberikan motivasi. “Waktu yang berlalu tidak dapat diulang kembali, tetapi bisa kamu perbaiki pada waktu sekarang dan merencanakan hal yang lebih besar pada hari esok, jika yang ananda khawatirkan masalah uang kuliah Insya Allah kami orang tuamu masih mampu untuk mencukupi nya, yang penting niat kuliah mu benar benar tulus, insya Allah rejeki sudah Allah atur untuk setiap hambanya. Setelah menerima wejangan dari orang tuanya, berawal dari situ Mala mulai mencari informasi kampus swasta yang masih buka dan memiliki keunggulan dan akreditasi,” ucapnya.

Saat itu, lanjutnya, Mala yang sedang berada di Mataram disarankan oleh sepupunya untuk daftar di UMMUH Mataram. Tetapi waktu mencari informasi di internet niatnya cari UMMUH, tetapi yang keluar adalah UMM Malang. Sehingga Mala mendaftar di Malang gelombang ke 3 dan terakhir saat itu. “Allhamdulillah lulus di Fakultas Pertanian dan Peternakan jurusan Budidaya Perikanan,” bebernya.

Sambungnya, dengan penuh tawakkal  Mala berangkat ke Malang dengan biaya dan bekal seadanya serta semangat dan tekadnya yang membaja. Sesegera mungkin ia ingin cepat sampai di kota Apel itu untuk masuk kuliah. Selama kuliah S1 nya Mala terus meningkatkan semangat belajarnya, pada tiap kali semester ia tetap memperoleh nilai yang memuaskan, semenjak semester 2 sampai akhir perkuliahkan Mala menjadi Asisten Dosen di Lab yang mendampingi proses Praktikum.

Selain itu, Mala juga aktif bergabung di organisasi kampus tingkat Jurusan dan Fakultas, dan organisasi external Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Serta pada semester 5 dan 6 Mala mendapatkan beasiswa Toyota Astra, dan juga ikut Program KKN khusus Pengabdian Masyarakat selama kurang lebih 1 semester padahal waktu itu dirinya belum saatnya untuk ambil KKN karena dia full ambil 24 SKS untuk perkuliahan dan masih menjadi Asisten Lab.

Alasan utamanya ambil KKN khusus, karena tidak membayar iuran. Karena sudah dibiayai oleh pemerintah dan tinggal menjalankan programnya saja. Tetapi untuk bisa ikut program KKN ini harus mendaftar, seleksi dan wawancara juga. “Allhamdulillah diterima, tugas studi dan bejibunnya program KKN sempat ia sakit infeksi lambung, selama KKN dirinya dipercayakan menjadi Bendahara Umum, belum lagi harus tetap kuliah 24 SKS praktikum,” ungkapnya.

Semasih kuliah pun Mala sudah menerima tawaran dari berbagai perusahaan seperti PT Badak, Mina Padi, CP. Prima, PCN Probolinggo, PT. Kelola mina laut, dan Aqu Farm di Surabaya. Tawaran dari beberapa perusahan bonavid itu datang kepada dirinya setelah perusahaan-perusahaan itu tau dari dosennya bahwa ia adalah mahasiswa yang unggul dan cerdas. Namun tawaran itu semua dipertimbangkannya karena masih menginginkan untuk melanjutkan S2.

Menurutnya, dia sangat kepincut dengan profesi dosen ketimbang kerja di perusahaan. Bercita cita sebagai dosen, bisa menarik dan mengajak semua teman-teman dan saudaranya di kampung untuk kuliah di tempatnya kelak. Pada akhirnya beserta lima orang temannya lolos seleksi untuk mengikuti program Magister tersebut.

Kedua orang tuanya di kampung pun memberikan restu pada dirinya dengan pembiayaan 50 persen harus dia harus cari cara sendiri. Selama di Taiwan Mala berinteraksi dengan teman-teman dari berbagai negera, belajar lebih bertanggung jawab dan mandiri.

Pada sekolahnya di Taiwan itu Mala mengenal dan mempelajari pengoperasian alat alat untuk experiment dan yang baru pertama kali dilihatnya dalam wujud asli alat alat lab. Semua itu belum ia dapatkan di Indonesia.

Sejak awal masuk dan bergabung di Laboratory BT116, Mala ditawari Advisornya, Professor Shao-Yang Hu sambil mengerjakan experiment dan mengerjakan proyek dan diberi gaji setiap bulannya. “Dengan demikian selama di Taiwan Mala mendapatkan dua pengalaman sekaligus sebagai mahasiswa dan sebagai pekerja di proyek sang advisornya itu. Dari pendapatannya di perusahaan itu Mala bisa menambah sendiri kebutuhan dan biaya pendidikannya,” jelasnya.

Jerih payah dan semangat yang Mala tunjukkan selama berada di Taiwan terbayar lunas setelah dinyatakan lulus dan selesai studynya itu. Rasa haru dan bangga membaur jadi satu dalam dirinya. Kedua orang tuanya Junaidin dan Suharti menyaksikan putrinya yang diwisuda lewat aplikasi Zoom di android miliknya.

Mala tidak dapat menahan tangisnya saat kedua orang tuanya itu memberikan ucapan selamat dari jauh. “Sebelum kepulangannya ke Indonesia Mala masih merampungkan penulisan Publikasi Jurnal Internationalnya sebagai syarat mengikuti wisuda Magisternya di Univ. Brawijaya nanti. Selain itu Mala juga sedang menulis buku tentang Potensi perikanan kelautan dan strategi memanfaatkan potensi kekayaan alam di NTB. Buku garapannya ini nanti akan dipersembahkannya untuk daerahnya NTB khususnya untuk Bima yang dicintainya,” tuturnya.

Harapan dan motivasi untuk generasi mileneal Campa lainnya, apa yang dilakukan Mala saat ini layaknya butiran air yang ada di tengah lautan. Terkadang dihempas angin dan terbawa arus ke tempat-tempat yang berbeda.

Terdakang dihempaskan ke karang yang besar, bebatuan yang kuat, dan kadang di butiran pasir yang lebih, tidak perlu kuatir. Tidak tau apa yang harus kamu lakukan pada setiap hempasan tempat itu, dan tidak perlu kuatir jika kamu belum mengetahui apa harus dilakukan. Ikuti saja alur pemberhetian itu dan belajarkan dari semua tempat hempasan yang dibawa oleh arus. Percayalah akan baik-baik saja karena ada Tuhan yang Maha Esa. “Harapan dan motivasi itu ia maksudkan agar teman dan saudaranya yang lain memiliki semangat dan tekad yang melebihi semangatnya dalam meraih cita cita yang akan menjadi persembahan terbaik untuk orang tua, keluarga dan kampung Campa tercinta,” ungkapnya mengutip disampaikan Mala via selulernya.

Kini Mala sudah menjadi kebanggaan dan potensi muda yang dimiliki oleh Desa Campa. Telah membuktikan dirinya sebagai anak yang lahir dari rahim orang tua yang berprofesi sebagai petani. “Selamat untuk adinda Nurmalasari semoga sukses selalu kedepannya,” tutupnya. (KAR)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Pendidikan

Bima, Bimakini.- Setiap hari tenaga honorer sukarela  di Desa Campa, Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima, mengikuti program Pendidikan Profesi Guru (PPG) sebagai prasyarat mendapatkan tunjangan...

Peristiwa

Bima, Bimakini.-  Rencana kerjasama pihak PT Bunga Raya dan Pemerintah Desa (Pemdes) Campa Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima, batal. Hal itu sesuai keputusan Kepala Desa...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Warga Desa Campa, Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima, kembali aksi menolak kehadiran PT Bunga Raya untuk melakukan operasi galian C. Aksi berlangsung di...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Kepala Desa (Kades) Campa, Kecamatan Madapangga, Kabupten Bima, Muhammad Taufik membenarkan Pemerintah Desa (Pemdes) dan PT Bunga Raya telah menandatangani kontrak kerjasama...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Beberapa waktu yang lalu Pemerintah Desa (Pemdes) Campa Kecamatan Madapangga dan PT Bunga Raya telah menandatangani kontrak kerjasama untuk memanfaatkan galian C...