Bima, Bimakini.- Sejumlah pendemo dari Laskar Tani Donggo – Soromandi, bertindak anarkis merusak pintu gerbang dan pos jaga bagian barat Kantor Pemda Bima, Rabu (10/6). Tidak hanya itu, mereka memblokade jalan menggunakan besi dan membakar kayu di jalan.
Pantauan BimaEkspres, saat pihak kepolisian, TNI, dan Sat Pol PP, meminta perwakilan pendemo bertemu Bupati Bima, muncul pro dan kontra diinternal pendemo.
Sebagian tidak menyetujui adanya pertemuan bersama Bupati Bima, sementara lebih dari 20 orang sudah masuk untuk audiensi.
Sebagian pendemo merasa kecewa dan membubarkan diri. Mereka berjalan kaki ke arah barat atau dusun Dodo Desa Dadibou, Kecamatan Woha. Karena kecewa dengan temannya yang tidak komitmen dengan kesepakatan awal. Bahkan melakukan pengrusakan pintu gerbang dan pos jaga Kantor Pemda Bima.
Beberapa personel Sat Pol PP yang hendak melarang, tidak berani mendekat. Mengingat beringasnya massa aksi yang melakukan pengrusakan dengan cara melempar kaca pos dengan batu dan kayu.
Tidak hanya itu, setelah berhasil merusak pintu kantor, massa menarik daun pintu ke badan jalan. Massa juga membakar kayu di jalan.
Tidak lama jalan ditutup, Kades dan Sekdes Dadibou yang telah berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan beberapa pendemo, akhirnya memutuskan membuka blokade jalan. Agar arus transportasi kendaraan lancar.
“Kami meminta kepada pendemo untuk membuka kembali jalan yang ditutup, mengigat, kendaraan yang lalulintas di jalan negara terhambat akibat kegiatan menutup jalan,” kata Kepala Desa Dadibou, Abdul Azis di lokasi.
Menurut Azis, pihaknya sangat menjaga kondusifitas wilayah, termasuk Kantor Pemerintah Kabupaten Bima. “Kami mendukung demo siapa saja demi kepentingan orang banyak, tapi jangan menggangu kenyamanan dan ketertiban wilayah kami,” katanya.
Daun pintu yang disimpan di badan jalan, akhirnya disingkirkan oleh Kades. Dibantu Sekdes, pendemo dan polisi. (MAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.