Bima, Bimakini.- Warga Desa Karumbu, Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima, meminta perhatian pemerintah atas kondisi jembatan alternatef saat ini. Jembatan yang menjadi penyambung jalan tani tersebut, kondisinya dikuatirkan.
Seorang warga, Suherman, SH mengatakan, 2018 lalu, jembatan rusak dibawa banjir. “Warga berinisiatif bangun jembatan alternatif dari kayu supaya bisa akses menuju pertanian,” katanya, Selasa (16/6).
Lanjutnya, jembatan dengan panjang sekitar 12 meter tersebut, menjadi akses menuju lahan pertanian. Namun, karena lebarnya satu meter, sehingga menyulitkan, terutama pengangkutan hasil pertanian. “Saat musim panen, warga harus pikul gabah dari sawah menuju jembatan supaya diangkut oleh motor atau mobil,” jelasnya.
Menurut Eman, sapaannya, yang juga sebagai TKSK, selain digunakan petani, juga dilewati ke pekuburan. “Sementara, bibir saluran sepanjang sekitar empat kilo meter itu, tidak terawat dan mudah longsor saat arus deras di musim hujan. Warga pun banyak yang tinggal sepanjang bibir kali, sehingga musim hujan kuatir terbawa arus,” tuturnya.
Saluran itu, kata dia, sebelumnya dalamnya lima meter, sekarang tiga meter, karena pendangkalan.
Diharapkannya, Pemdes dan Pemda, memerhatikan kondisi tersebut. (ILY)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.