Kota Bima, Bimakini.- Lantaran tidak mendapat pelayanan layaknya pasien Covid-19, serta simpang siurnya data pasien positif corona, tenaga kesehatan (Nakes) di Puskesmas Paruga ribut, Rabu (29/7) malam. Tidak hanya protes, namun sempat terjadi keributan.
Pantauan Bimakini.com di depan Puskesmas Paruga, terlihat sejumlah personel kepolisian melakukan pengamanan, termasuk sejumlah keluarga pasien.
Informasi berhasil dihimpun di lokasi, sempat muncul keributan di dalam Puskesmas oleh Tanaga Kesehatan yang sedang jalani karantina.
Diduga keributan dipicu sikap acuh petugas Covid-19 Kota Bima yang selama ini tidak serius memerhatikan mereka. Sejak dikarantina tidak ada satupun petugas melakukan pengawasan dan monitoring serta mengawasi dan melayani pemeriksaan kesehatan pada mereka.
Bahkan baru ada tim gugus tugas yang datang memeriksa kesehatan setelah beberapa saat Pemprov NTB mengumumkan hasil swab. Itupun hanya memeriksa dan kemudian meninggalkan gedung lokasi karantina. Alasannya, bukan jadwal piket.
Padahal menurut Nakes di Puskesmas Paruga, SOP penanganan Covid-19 harusnya ada petugas yang stanby setiap saat mengawasi dan melayani kesehatan orang yang dikarantina, terlebih sudah positif. Hal itu itupun dibenarkan salah satu keluarga Nakes. “Informasinya seperti itu saya dapatkan dari ponakan di dalam,” ujar BR, diinisialkan di Puskesmas Paruga.
Tidak saja soal pelayanan, tapi nakes yang positif semuanya pegawai honorer, sementara ASN negatif. “Ini kan aneh juga, Covid-19 pilih-pilih orang juga,” sesal BR.
Semua ASN yang sebelumnya dikarantina dipulangkan karena negatif hasil swab. Padahal selama beberapa hari dikarantina selalu kontak fisik dengan pasien yang dinyatakan positif.
Sekretaris Dikes Kota Bima, Ahmad SSos diwawancara dilokasi belum bisa memberikan keterangan soal adanya keributan Nakes tersebut.
Jubir Gugus Tugas Penanangan Covid-19 Kota Bima, H A Malik sampai berita ini dilansir bekum dapat dihubungi. (BE06)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.