Suasana pasar jajan tradisional Bima di Kelurahan Penaraga.
Kota Bima, Bimakini.- Ahad (19/7) pagi, sepanjang gang di RT 1 Kelurahan Penaraga, terlihat sesak pengunjung pasar jajan tradisional Bima. Ragam makanan khas didagangkan sepanjang gang.
Bagi yang ingin bernostalgia dengan jajanan khas Bima, maka berkunjunglah setiap Ahad pagi mulai pukul 06.00 Wiya hingga pukul 10.00 Wita. Ahad kemarin, adalah pekan kedua digelarnya pasar jajan tradisional.
Setiap pengunjung pun diwajibkan cuci tangan dengan sambun yang disiapan. Juga dicek suhu tubuhnya, selain diimbau mengenakan masker. Bagi pedagang, diwajibkan untuk mengenakan rimpu.
Para pengunjung pun bebas untuk memilih makanan yang diinginkan. Harganya pun cukup terjangkau. Birua misalnya, jajanan kering ini dijual Rp5.000 per mikanya, demikian juga dengan Kahangga.
Lurah Penaraga, Muhajir, SSos mengatakan, kegiatan ini inisiasinya muncul dari warga. Ini pekan kedua dilaksanakan dan direnjakan terus berlanjut.
Para pedagang yang mengenakan rimpu.
“Penaraga sejak dulu dikenala dengan jajanan tradisionalnya. Potensi ini yang ingin ditumbuhkan lagi, agar dapat meningkatkan ekonomi masyarakat,” ujarnya pada media ini, Ahad.
Awalnya, kata dia, direncakan di sepanjang jalur Pasar Penaraga, hingga masjid Baitul Hamid, hanya saja lokasi itu kurang diminati. Akhirnya dipilih di sepanjang gang RT 1.
Awalnya, kata dia, meminta pedagang untuk menyiapkan sekedarnya. Namun rupanya mereka tetap menyiapkan banyak. Diluar dugaan, pengunjung yang hadir pun cukup besar.
“Semoga saja ini terus berlanjut, sambil kami membenahi apa yang kurang,” katanya.
Seperti menyiapkan meja dan kursi bagi pengunjung yang mau makan di tempat.
Pantauan Bimakini.com, selain jajan, ada juga makanan olahan khas Bima. Disamping ada yang menjual kain tenun Bima. (IAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
