Bima, Bimakini.- Rosida warga Desa Dena, Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima, penderita retak tulang (fraktur) butuh uluran tangan. Perempuan 41 tahun ini tidak memiliki biaya berobat.
Rosida mengaku, saat ini sangat membutuhkan perhatian dari pemerintah dan para dermawan. Sehingga dapat mengobati sakit diderita secara medis. “Saya tidak punya biaya untuk berobat, sehingga butuh bantuan dari pemerintah dan dermawan,” ujarnya, Rabu (1/7).
Kata dia, suaminya berprofesi sebagai tukang ojek dan hanya mencukupi kebutuhan sehari – hari. Belum lagi biaya sekolah anak – anak. “Kita tidak punya harapan lain, untuk mendapat pengobatan harus menunggu belas kasih dari orang lain,” tuturnya.
Cerita dia, pernah terjatuh, lama kelamaan merasakan sakit yang luar biasa. Akibatnya tidak dapat melakukan aktivitas seperti biasa. “Sebenarnya saya punya BPJS, tapi tidak memiliki biaya konsumsi selama berada di rumah sakit, hal itu menjadi pertimbangan sehingga niat berobat medis diurung dan harus berobat secara tradisional,” keluhnya.
Dia menambahkan, mengetahui apa yang dialaminya setelah dirotgen di RSUD Dompu dan pihak medis menyampaikan bahwa tulang bagian punggung retak. “Dulu pernah dirotgen, kata dokter retak tulang,” kisahnya.
Suami Rosida, Sukardin mengungkapkan, kondisi dialami istrinya hampir 1 tahun. Tenggat waktu tersebut belum mendapat perhatian dari pemerintah. “Kita sangat berharap pemerintah membantu supaya dapat berobat medis,” ucapnya.
Saat ini untuk mendapat kesembuhan kita mengobati secara tradisional, namun belum ada kesembuhan. “Obat tradisional tidak mampu menyembuhkan istri saya. Kalau ada yang mau membantu memberikan biaya, kita akan coba secara medis,” ujarnya.
Dirinya sangat berharap istrinya sembuh seperti sedia kala, sehingga dapat beraktivitas lagi. “Semoga ada jalan terbaik dan Rosida sembuh total,” tutupnya. (KAR)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.