
Wawali saat menghadiri acara pembinaan wawasan keagamaan dan kebangsaan oleh Badan Nasional Penanganan Teroris (BNPT).
Kota Bima, Bimakini.- Perlu ada benteng dan filter atas semakin derasnya arus modernisasi dan globalisasi yang kian mengurangi semangat nasionalisme bangsa Indonesia. Pengaruh globalisasi lewat teknologi informasi dan komunikasi yang semakin canggih, membuat bangsa Indonesia memiliki berbagai paham, persepsi dan pandangan yang berbeda, sekaligus bertentangan.
“Untuk itulah sangat penting agar kita kembali menanamkan semangat kebangsaan melalui 4 pilar kebangsaan,” ujar Wakil Wali Kota Bima, Feri Sofiyan, SH, saat menghadiri pembinaan wawasan keagamaan dan kebangsaan oleh Badan Nasional Penanganan Teroris (BNPT). Ini adalah bagian dari sasaran deradikalisasi subdit Bina Masyarakat di Nusa Tenggara Barat.
Acara dilaksanakan selama tiga hari, mulai Selasa 28 Juli 2020 hingga Kamis 30 Juli 2020 di Aula Hotel Mutnainnah Kota Bima.
“Kita perlu belajar sari pengalaman buruk negara lain yang dihantui oleh radikalisme, konflik sosial, terorisme dan perang saudara. Dengan Pancasila dan UUD 1945 dalam bingkai NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, kita bisa terhindar dari masalah tersebut,” lanjutnya.
Diajaknya agar seluruh elemen masyarakat agar hidup rukun dan bergotong royong untuk memajukan negeri. Dengan Pancasila, Indonesia adalah harapan dan rujukan masyarakat Internasional untuk membangun dunia yang damai, adil dan makmur di tengah kemajemukan.
Dipesankannya agar dalam program deradikalisasi menggunakan 3 pendekatan yakni, Pendekatan Humanis Pendekatan yang manusiawi, sopan dan beradab. Tidak menggunakan kekerasan dan arogansi kekuasaan, kedua Pendekatan Komunikasi Sosial dan ketiga Pendekatan Partisipatif dan Elemen Masyarakat. (BE06)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
