Bima, Bimakini.- SMAN 1 Woha didemo oleh Forum Pemuda dan Mahasiswa Peduli Masyarakat tidak Mampu (FPMPMTM) Bima, Senin (6/7). Aksi itu dilakukan terkait sistem penerimaan siswa baru yang dinilai tebang pilih.
Kordinator Aksi, Junaidin, menilai sistem penerimaan siswa baru oleh pihak SMAN 1 Woha, merugikan calon siswa berprestasi dan tidak mampu.
“Kami melihat sistim kerja tidak maksimal, sebab berdasarkan data, banyak siswa berprestasi dan tidak mampu tidak lulus,” jelasnya.
mereka meminta dilakuan penjaringan sistem zonasi. “Kami meminta Gubernur NTB untuk menambah satu ruangan dan dilakukan penjaringan ulang,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala SMAN 1 Woha, Muhamad Nur, SPd, menjelaskan, proses penjaringan Peserta Didik Baru (PDB) sudah sesuai mekanismes dan prosedur Dikbudpora Provinsi NTB.
“Yang mendaftar jalur prestasi sebanyak 62 orang yang diterima 49 orang,” katanya.
Jalur prestasi ini terdiri jadi jalur nilai rapor 41 orang, yang diterima 28 orang, jalur sertifikat 14 yang mendaftar yang diterima 14 orang, jatah sebenarnya 18 dan jalur tafis 7 orang yang mendaftar, semuanya diterima
Selain itu, jalur pra sejahtera atau siswa yang memiliki kartu indonesia pintar atau orang tuanya memiliki kartu sejahtera dan harapan.
“Yang mendaftar 151 orang yang diterima cuman cuman 70 orang, karena ini jatah hanya 20 persen,” katanya.
Kata dia, jumlah siswa baru yang diterima tahun ini 352 orang, dengan kapasistas 11 kelas. Masing-masing kelas diisi 32 orang.
“Kami menerima siswa baru melalui jalur zonasi 60 persen, jalur afirmasi 20 persen sementara prestasi 15 persen dan masih ada 5 persen jalur perpindahan orang tua, waktunya selesai, artinya sudah tidak ada yang datang pindah dari sini,”ujarnya.
Sementara jalur zonasi masih buka sampai hari ini. Terkait tuntutan pendemo, pihaknya akan mengajukan kembali ke Dikbudpora Provinsi NTB. (MAN)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.