Connect with us

Ketik yang Anda cari

Politik

Serius Bangun Kesejahteraan di Bima, H Arifin Hadirkan Pakar Pertanian dan Investor

H Arifin (tengah) disampingi Professor Dr Tubagus Pera (kanan) dan investor asal Banten, Hendra Herlambang (kiri).

Bima, Bimakini.- H Arifin, Bakal Calon Bupati Bima, menunjukkan keseriusannya untuk membangun Dana Mbojo.  Buktinya, di tengah kepadatan agendanya blusukan di tengah masyarakat,  menghadirkan seorang pakar bidang bertanian dan Investor.

Tujuannya, agar mereka bisa langsung memetakan potensi yang ada di Bima untuk dikembangkan.  Professor Dr Tubagus Pera dan investor asal Banten, Hendra Herlambang.

Bahkan keduanya juga dalam beberapa hari ini, ikut bersama H Arifin untuk blusukan, sambil melihat dan menyerap informasi dari masyarakat.

Professor Dr Tubagus Pera mengatakan, melihat ada potensi besar pertanian yang dapat dikembangkan di Bima.  Tidak hanya menghasilkan produk pertanian, namun dapat dioleh, sehingga bernilai ekonomis tinggi.

Tubagus mengatakan, ada empat sektor yang potensial dikembangkan,  pertanian, peternakan, kelautan dan pariwisata. Keempat potensi ini bisa menjadi energy besar untuk mengubah Bima lebih baik dan sejahtera.

Produk pertanian yang sudah ada, seperti jagung, kata dia, dapat dikembangkan dalam industri olahan.  Sehingga  Bima tidak  hanya menghasilkan jagung, namun juga produk turunan.

Tubagus  mengaku saat ini telah mengembangkan produk olahan dari hasil pertanian. Misalnya, bahan makanan dalam bentuk suplemen. Kedepannya tidak hanya menjadi kebutuhan kesehatan masyarakat lokal, namun juga dunia.

Selain itu, kata dia, berupaya untuk mengubah pola pertanian saat ini. Mulai dari pengurangan penggunaan pupuk kimia dan beralih ke organik. Karena terkadang petani kewalahan dibiaya obat-obatan, sementara hasil tidak sepadan.

“Kami sudahuji coba di Jawa Barat dan Banten, rata-rata untuk jagung dalam satu hektar menghasilkan delapan ton. Pada ujicoba kami bisa dua kali lipat. Dari hasil jumlah produksi sangat menguntungkan petani,” ungkapnya di Posko Pemenangan H Arifin, Ahad (5/7).

Janis jagung yang dapat dikembangkan, kata dia, jagung putih. Produk turunannya dapat berbentuk susu kental dan Yougart.

Maka, kata dia, dapat dihitung hasil yang diperoleh, dari Rp5.000 per kilogram, ketika menjadi olahan menjadi Rp700 ribu per koligramnya. “Semuanya  sudah kami ujicoba dan itu hitungan yang kami peroleh,” ungkapnya.

Diharapkannya, figure H Arifin mendapat dukungan penuh masyarakat untuk mewujudkan industrialisasi pertanian. Agar nanti ada regulasi yang mendukung untuk mewujudkan itu semua.

Bahkan, kata dia, Jepang sendiri sudah dua kali menanyakan tentang kesiapannya untuk membuat pabrik olahan ikan. Potensi  itu dilihatnya ada di Bima. “Bima kaya akan laut, saatnya untuk diindustrikan, salah satunya pangalengan ikan,” ujarnya.

Pada sektor peternakan, kata dia, Bima memiliki banyak ternak sapi. Hanya saja, masih sistem tradisional, bukan membuat produk turunan olahan. Mulai dari pengolahan kulit hingga daging.

Untuk kulit saja, kata dia, banyak sekali kegunaannya dan bernilai ekonomis tinggi. Maka, sudah saatnya peternakan di Bima dimanaj dengan sistem yang baik.

“Daging juga untuk membuat penyedap rasa, bakso. Semuanya harus dibuatkan klaster turunan,” terangnya.

Demikian juga disektor pariwisata. Tubagus sudah mengunjung dari Wera hingga Langgudu. Sejumlah spot sudah dilihatnya dan layak dikembangkan.

Dia berharap dapat mewujudkan itu semua dengan bersinergi dengan H Arifin. Tidak hanya wisata alam, namun juga religi. Bima memiliki sejarah yang dapat dikelola menjadi sektor wisata.

Untuk membuat perubahan di Bima, kata dia, maka perlu melibatkan elemen kampus sebagai Litbang. Tuganya menjembatani pengembangan empak sektor tersebut.

Sehingga kedepannya, akan memudahkan bagi pemerintah, pengusaha dan petani atau masyarakat. “Kepentingan pemerintah, pengusaha dan petani diakomodir oleh lembaga Litbang ini,” ujarnya.

Untuk pupuk, kata dia, dapat menggunakan bahan  baku yang ada di daerah dan membuat industri pembuatannya. Tujuannya untuk menekan kelangkaan pupuk, selain akan memulihkan lagi kondisi tanah yang sudah jenuh dengan pupuk kimia.

Bahkan, kata Tubagus, industri pupuk dapat dibuat di setiap kecamatan.

Sementara itu, H Arifin menegaskan komitmennya untuk membangun Bima. Salah satunya dengan  menghadirkan pakar pertanian, agar masyarakat Kabupaten Bima lebih sejahtera. (IAN/ADV)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Politik

Bima, Bimakini.- Tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 resmi dilaunching oleh KPU RI, Minggu (31/3) malam di area Candi Prambanan, Yogyakarta. Hadir Ketua...

Politik

Bima, Bimakini.- Aliansi Mahasiswa Peduli Indonesia (AMPI) akan menggelar diskusi publik tentang demokrasi di Bima, di Suhendar Coffee (Penatoi Kota Bima), Jumat 28 April...

Politik

Bima, Bimakini.- Wakil Bupati Bima, Drs H Dahlan M Noer, MPd, menggelar syukuran sekaligus memberikan penghargaan pada tim pemenangan IDP-Dahlan yang sukseskan meraih suara...

Politik

Bima, Bimakini.- KPU Kabupaten Bima menggelar kegiatan pembubaran badan AD Hoc dan pemberian penghargaan. Kegiatan tersebut secara simbolis diikuti oleh seluruh anggota Panitia Pemilihan...

Politik

Bima, Bimakini.- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bima, Kamis (4/3) memberikan penghargaan dan apresiasi kepada sejumlah stakeholder. Apresiasi diberikan dalam bentuk sertifikat dan plakat...