Bima, Bimakini.- Jaringan Base Transceiver Station (BTS) di Desa Pusu, Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima, tidak beroperasi dengan normal. Selain itu, tarif mahal dan akses internet tidak normal.
Sementara saat ini, pelajar dan mahasiswa dituntut untuk belajar dalam jaringan (Daring).
Pusu sendiri termasuk desa yang terpencil. Menuju Desa Pusu bisa dua jalur, laut dan darat dengan keadaan jalan yang rusak parah.
Salah seorang warga, Supardin mengatakan, dengan keadaan wilayah yang jauh dari akses kota, Desa Pusu masuk kategori terisolasi, sehingga membutuhkan penyesuaian dengan perkembangan teknologi, komunikasi dan informasi. “Desa Pusu yang jauh dari Kota, sulit menjangkau kebutuhan. Terlebih lagi tower BTS yang susah operasikan jaringan,” katanya, Jumat (13/8).
Kata Supardin, jaringan BTS yang aktif sekitar 2019 lalu, belum operasi secara maksimal. Beragam masalah sering terjadi hingga sulitkan warga. Apa lagi warga yang punya kebutuhan di Kota Bima atau luar Daerah.
“Masalah yang sulitkan warga hingga saat sekarang tarif pulsanya mahal, sering tidak aktif dalam waktu yang tidak tentukan, dan juga internet tidak beroperasi dengan normal. Kadang proses internetnya lamban dan sering tidak aktif,” sesalnya.
Lanjutnya, jika warga memiliki kebutuhan untuk kirim dokumen via internet pada keluarga atau anak yang sekolah di Kota Bima atau luar daerah, harus menunggu koneksi internet hingga waktu lama. “Begitupun kebutuhan lain seperti kebutuhan pasar atau promosi penjualan online,” katanya.
Harapan pada Pemda Kabupaten Bima melalui Dinas Kominfotik, harus memerhatikan keadaan jaringan BTS yang ada di Desa Pusu. “Keadaan tarifnya pulsanya mahal dan tidak bisa terhubung internet dengan baik, sangat sulitkan warga. Apa lagi segala kebutuhan di era modern, internet sudah jadi kebutuhan pokok,” terangnya.
“Terlebih lagi, masa pandemi Covid-19 yang haruskan semua kegiatan secara online. Khusus bidang pendidikan, sangat sulitkan pelajar maupun mahasiswa belajar atau ikuti ulangan dan ujian yang serba online,” sesalnya. (BE10)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.