Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Kepala Dikes Kota Bima Prihatin Nakes Gelar Aksi, Beberkan Fakta Ini

Kepala Dikes Kota Bima, Drs H Azhari, MSi

Kota Bima, Bimakini.- Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Bima, Drs H Azhari, MSi mengaku prihatin dengan sikap tenaga Kesehatan (Nakes) yang aksi menuntutnya  diganti. Masalah pergantian jabatan adalah urusan Baperjakat.

Mestinya, kata dia, para Nakes lebih dulu melakukan pertemuan atau diskusi tentang apa menjadi persoalan. “Kan bisa bicara baik-baik,” katanya, Kamis.

Azhari melihat ada dua kemungkinan yang menjadi alasan Nakes menggelar aksi. Pertama ada yang merasa kecewa karena mutasi kedua. Kemudian, soal pelayanan para Nakes yang positif Covid-19 di PKM Paruga yang merasa tidak diberikan pelayanan maksimal.

“Sebenarnya ada kekeliruan soal persepsi pelayanan tersebut. Makanya para Nakes itu harus sadar diri, isolasi mandiri mestinya jangan di PKM, tapi di rumah, itu memang aturannya. Tapi malah Nakes yang positif ini memilih isolasi mandiri di PKM,” terangnya.

Lebih parah lagi, ungkap Azhari, mereka menelponnya dengan minta untuk memberikan makan. Jika secara pribadi, tanpa tekanan, tentu akan diberikan. Namun menggunakan anggaran Covid-19, tidak boleh dilakukan. Karena mereka tidak isolasi mandiri di rumah.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

“Nanti dituntut orang-orang yang diisolasi mandiri di rumah kalau kita beri makan untuk para Nakes yang isolasi mandiri di PKM,” jelasnya.

Azhari mengaku, dari 25 orang Nakes yang diisolasi mandiri di PKM Paruga, menentukan sendiri isolasinya. Padahal  yang boleh menyatakan mereka sembuh dan boleh keluar, hanya dokter.

“Iya itu memang kesalahan Dikes yang tanda tangani mereka agar keluar saat isolasi di PKM Paruga. Tapi perlu diketahui, bukan saya yang tanda tandang surat dari Dikes itu, saya lagi tugas dinas di Mataram,” tuturnya.

Saat mereka keluar pun, sambungnya, para Nakes tidak mau di-tracking, padahal itu protap yang harus dilakukan. Termasuk tracking untuk para anggota keluarga mereka.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

“Mereka juga itu semaunya menentukan protap sendiri. Bahkan sudah disarankan untuk isolasi di RS Darurat, tapi tidak mau. Para Nakes ini kan tidak memberi contoh baik untuk masyarakat,” tudingnya.

Setelah hasil Swab mereka dinyatakan positif, para Nakes mestinya tidak boleh tidur di PKM Paruga, tapi di RS Darurat yang sudah ditunjuk pemerintah. Tapi tetap tidak mau mengikuti ketentuan. (BE06)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Pemerintahan

Kota Bima, Bimakini.- Tim inovasi Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Bima kembali menoreshkan prestasi tingkat Nasional. Dengan hasil ciptaan berupa alat kaporisasi, terpilih menjadi duta...

Pemerintahan

Kota Bima, Bimakini.- Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mencatat 26 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak awal tahun 2024....

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bima, terpaksa menghentikan sementara menerima pasien baru untuk sejumlah ruangan, lantaran kian meningkatnya jumlah para tenaga kesehatan...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Hasil Rapid Test (RDT) 2 warga Desa  Rato Kecamatan Bolo dan 1 orang dinyatakan Positif Covid- 19. Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten...

Pemerintahan

Kota Bima, Bimakini.- Tim dari Dikes dan Labkesda Kota Bima melakukan kontak tracking sekaligus melakukan swab antigen pada keluarga dan dan petugas di kediaman...