Pembangunan Masjid Agung Al Muwahidin Bima, hingga kini belum tuntas.
Kota Bima, Bimakini.- Paket Pembangunan Masjid Al Muwahidin direncanakan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 10 miliar. Selain itu, ada anggaran penunjang lainnya. Yaitu analisis struktur dan pendampingan oleh BPKP NTB.
Kepala Dinas PUPR Kota Bima, M Amin SSos menyampaikan, telah dilakukan analisis struktur oleh Fakultas Teknik Universitas Mataram dengan MoU Nomor 29.02/4.3/PPK-CK-Infra/APBD/III/2019 dan 1687/UN18.F6/2019.
Dari hasil analisa struktur oleh Universitas Mataram menyimpulkan diperlukan perbaikan struktur pada bangunan Masjid Al Muwahidin. Setelah analisa struktur, dan dilakukan pendampingan dan bimtek ke BPKP NTB. “Dengan membawa seluruh dokumen yang dibutuhkan,” ujarnya, Senin.
Dari hasil bimtek tersebut, beberapa persyaratan baik administratif maupun teknis perlu dilakukan peninjauan kembali. Antara lain syarat administrasi, diantaranya BAST aset masjid dari pihak Yayasan kepada Pemerintah Kota Bima, sertifikat tanah masjid, inventarisasi aset masjid, penilaian aset tanah dan bangunan masjid, akta hibah, serta surat perjanjian hibah.
Syarat teknis, kata M Amin, diantaranya analisis struktur, gambar dan RAB. Karena Sertifikat Tanah Masjid Al Muwahidin merupakan Tanah Wakaf, maka menurut Undang Undang Republik Indonesia No. 41 Tahun 2004 tentang Wakaf, pasal 40 point c, harta benda wakaf yang sudah diwakafkan dilarang untuk dihibahkan.
Tahun 2019 dianggarkan Rp 10 Miliar kemudian pada APBD 2020 sebesar Rp 20 Miliar. Namun Covid-19, maka anggaran digeser menjadi Rp 10 Miliar dan saat ini dalam tahapan pembatasan nilai aset yayasan oleh Inspekstorat Kota Bima. (BE06)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
