Connect with us

Ketik yang Anda cari

Hukum & Kriminal

Pacaran Selama Empat Tahun, Korban Sempat Minta Nikah

Terduga pelaku yang diamankan.

Kota Bima, Bimakini.- Modal cinta yang kuat dan tulus diakui pelaku AS, serta tidak rela sang pacar yang juga sepupu duanya tersebut beralih ke hati orang lain, menjadi alasan kuat hingga dia nekat menghabisi nyawa kekasihnya IM tersebut.

“Dasarnya saya pacaran sama dia (pelaku, Red) dari tahun 2016 lalu dan minta kawin beberapa kali,” aku pelaku kepada wartawan di Mapolres Bima Kota, Rabu (05/8) siang.

Bahkan dibeberkan Magister ilmu hukum yang kini mengabdi menjadi dosen di pada kampus di Bima tersebut, sang korban atau kekasih lah yang meminta awalnya meminta nikah ke pelaku.

“Tapi saat itu saya bilang belum siap karena belum cukup modal untuk menikah,” lanjut pria bertubuh ceking itu kepada wartawan.

Dengan raut yang tenang, pelaku mengingat memory saat mereka berpacaran sejak empat tahun silam. “Bulan 12 tahun 2019 itu dia minta nikah, tapi saya bilang nanti dulu,” tuturnya.
Karena memiliki hubungan yang baik serta pernah ditawari menikah, pelaku mengaku pun sempat menawarkan ditunda beberapa bulan kedepan hingga siap secara finansial.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

“Saya bilang, mungkin bulan dua kita nikah, tapi dia (korban) tidak menjawab,” tukasnya dengan nada lirih.

Meski tidak mendapat jawaban lanjutan, kembali menawarkan ke sang kekasihnya untuk menikah dalam waktu dekat.

“Sampai saya jelaskan gimana saya melamar bulan Mei saja,” urainya di ruang Buser Polres Bima Kota.

Hanya saja diakui pelaku tak kunjung mendapat jawaban kembali.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Pelaku pun mengaku tidak kehabisan akal demi niat menikahi sang pujaan hati yang merupakan alumni mahasiswi kesehatan di Makassar tersebut. “Akhirnya paman saya pergi ke keluarganya, tapi ditolak karena alasan masih sepupu dua,” ucapnya.

Meski ditolak berkali-kali, pelaku mengaku pun bahkan sampao bersujud menangis dihadapan sang paman dan orang tua korban. Hanya saja orang tua korban diakui tetap keukeuh menolak lamaran pelaku.

“Saya menangis dan memohon dan jujur kepada orang tuanya bahwa saya benar-benar mencintainya. Tapi tetap ditolak,” ulasnya dengan raut sedih.

Kepada polisi, pelaku mengaku awalnya tidak berniat untuk membunuh korban, hanya menakut-nakuti saja sebagai bukti ia benar-benar cinta kepada korban.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Karena mengetahui korban kerap mengantar sang ibunya ke pasar saban paginya, dia pun membuntuti dari pasar hingga gelap mata dan nekat menghabisi nyawanya.

Sebelum membunuh diakuinya, sempat terjadi cek-cokan hebat antara dirinya dan korban. Namun ia kemudian menusuk dan membacok korban hingga tewas meregang nyawa. (BE09)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimakini.- Aparat kepolisian mengancam 15 tahun penjara terhadap oknum dosen AS, yang membacok kekasihnya hingga tewas Rabu (5/08) pekan lalu. Kini  polisi...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.- Kapolres Bima melalui Kasat Reskrim, IPTU Adhar, SSos, mengaku telah menetapkan satu tersangka berinisial SY warga Desa Tanggabaru, pada kasus penganiayaan yang...

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimakini.- Rupanya, peristiwa dugaan pembunuhan yang dilakukan AS, terhadap Intan, membuat sejumlah dosen di Kampus STISIP Mbojo Bima, kaget. Bahkan hampir tidak...

Hukum & Kriminal

Kota Bima, BimaEkspres.-Asmara, menjadi motif utama alasan tersangka AS, 31 tahun hingga nekat membunuh kekasihnya Intan Mulyatin, 25 tahun warga Sabali, Kelurahan Kumbe di...

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimakini.- Kejadian dugaan kasus pembunuhan terhadap, Intan (25) warga Salabali, Kelurahan Kumbe, Rabu (5/8) pukul 08.00 WITA. Korban ditebas dibagian tangan dan...