Bima, Bimakini.- Kesal lantaran tidak terima seorang pasien meninggal dunia bernama IM, 65 tahun warga Desa Ngali, Kecamatan Belo, dinyatakan positif Covid_19, keluarga korban mengamuk dan nekat membawa paksa pulang dari Rumah Sakit Umum Daerah Bima, Rabu (9/9).
Praktis, suasana RSUD Bima pun gaduh lantaran puluhan keluarga korban berdatangan dan memprotes ke petugas medis. Pihak RSUD meminta jenazah korban dimakamkan sesuai protokol Covid_19 namun ditolak keras oleh keluarga korban.
Yang janggal diceritakan keluarga korban, Usman, korban baru nyatakan positif terpapar Covid_19 setelah korban dinyatakan meninggal dunia pada Senin pagi (09/9). Meski diakui sebelumnya korban dinyatakan reaktif, hasil rujukan dari RS Muhammadiyah Bima bebera waktu yang lalu.
“Tapi yang disayangkan dan lucunya, RSUD tidak menggunakan protokol korona. Malah Almarhum dibiarkan berdekatan dengan istrinya, begitu juga dengan dokter dan lainnya. Tidak ada sama sekali gunakan APD atau apa itu,” tuturnya dengan nada kesal.
Diakuinya, korban sebelumnya di diagnosa menderita sakit ginjal, jantung dan paru-paru hingga akhirnya di rawat di RSUD Bima. “Ini meninggalnya dari tadi pagi jam 10, tapi sampai sore ini belum diapa-apain. Mau sampai kapan,” timpal Saleh, keluarga korban yang lainnya.
Malah lanjut Saleh dan Usman, jika pun almarhum benar-benar dinyatakan positif Covid_19, pihaknya akan bertanggungjawab jika dilakukan tracking contact dan dinyatakan reaktif bahkan positif sekalipun.
“Kita bertanggungjawab dan saya siap. Tapi jangan beginikan jenazah almarhum keluarga kami. Masa ia, jenazah keluarga kami tidak dimandikan dan salat kan. Kan lucu sekali,” sesalnya.
Aksi protes keluarga korban pun akhirnya dipenuhi oleh pihak RSUD Bima hingga membawa pulang jenazahnya menggunakan ambulance. Meskipun sebelumnya pihak keluarga sempat mencari kendaraan sendiri untuk membawa pulang jenazah korban.
Sedianya sesal keluarga korban, jika pihak RSUD mengabarkan kepada pihaknya terpapar positif Covid_19 sebelum ia meninggal dan dirawat menggunakan protokol Covid_19, pihaknya bisa menerima.
“Ini dari awal kita masuk sampai mau meninggal dunia, tidak ada protokol Korona. Kenapa tiba-tiba pas Almarhum begini, kan janggal sekali,” urainya.
Sementara itu, salah satu Dokter yang mencoba dikonfirmasi awak media enggan memberikan penjelasan. Ia hanya mengarahkan para awak media untuk menghubungi Humas RSUD untuk memberikan penjelasan.
Humas RSUD Bima M Akbar yang dihubungi via telepon tidak bisa dimintai keterangan karena nomor ponselnya tidak aktif. (BE09)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.