Qari Internasional asal Kecamatan Bolo Kabupaten Bima, Syamsuri Firdaus dan Qari Nasional asal Kota Bima, Ahmad Azka Fuad, SQ, Senin (21/9) malam
Bima, Bimakini.- Qari Internasional asal Kecamatan Bolo Kabupaten Bima, Syamsuri Firdaus dan Qari Nasional asal Kota Bima, Ahmad Azka Fuad, SQ, Senin (21/9) malam, memukau ratusan warga Desa Maria dan warga desa lain di Kecamatan Wawo. Tausyia Kematian disampaikan Ustadz Islamudin.
Mereka tampil bareng berkaitan dengan doa mengenang 44 hari wafatnya almarhum H Yasin bin Messe sekaligus mengenang wafatnya almarhumah istri almarhum yang meninggal beberapa tahun lalu. Sebagai pembaca pembuka Syamsuri Firdaus mencoba suara mikrofon hingga bagus sesuai yang diharapkan, disusul penampilan Qari Nasional asal Kota Bima, Ahmad Azka Fuad, SQ.
Kehadiran Syamsuri Firdaus telah lama dinantikan warga, maka tidak heran ketika Muhdar, S.Ag, M.Pd sebagai pemandu acara haflah menutup acara, undangan tak ada yang beranjak dari tempat duduk karena masih menginginkan Qari Internasional itu bisa memenuhi dahaga mereka untuk gaji penutup lagi. Harapan warga dikabulkan Syamsuri untuk membacakan Kalam Ilahi sekali lagi.
Usai ayat-ayat Al Quran dilantunkan, Syamsuri diwawancara Bimeks, HM Nasir Ali berkaitan dengan teknik latihan hingga suaranya tetap stabil tanpa suara serak-dan lainnya. Selain itu, bagaimana pesan penting Syamsuri berkaitan dengan rekan-rekan remaja.
Kata mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Jakarta ini, latihan wajib baginya hanya dua kali sehari dengan durasi waktu tujuh menit hingga satu jam, sementara latihan lain adalah mengikuti haflah dan undangan lain, baik di Kota dan Kabupaten di NTB, juga pada beberapa daerah lain di Indonesia. “Satu minggu saja tidak latihan, maka suara sangat berat dan sulit bisa tampil maksimal. Namun, jika rutin latihan maka bisa tampil hingga satu dan dua jam,” ujarnya usai acara di Desa Maria Kecamatan Wawo, Senin.
Dia juga mengaku sudah tiga kali hadir di Kecamatan Wawo, yakni pada saat masih kanak-kanak, mengaji di Lengge Nae Wawo, kemudian mengikuti MTQ Kabupaten Bima dan meraih juara I, dan kali ini diundang haflah 44 hari meninggalnya H Yasin bin Messe. “Saya bersyukur atau berbagai karunia yang diberikan Allah dengan membaca Al Quran,” katanya.
Syamsuri Firdaus mengingatkan kepada rekan-rekan agar tetap belajar dan mencintai Al Quran. Jangan pikirkan juara dan hadiah, tetapi jadikan Kitab Al Quran sebagai teman setia dunia akhirat. Insya Allah pasti Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang senantiasa sibuk dengan Al Quran. “Saya masih mengenang masa kecil yang selalu murattal Al Quran, meski teman lain suka menyanyi,” katanya.
Usai acara warga bergantian berselfi ria dengan Qari Internasional yang rendah hati itu. Bahkan, keluarga Al Marhum meminta difoto khusus sebagai kenang-kenangan. Bahkan, mereka meminta agar Syamsuri bisa siap untuk 100 hari Al marhum.
Tidak hanya itu, Kepala Desa Maria, Imran Ibrahim, akan memprogramkan mengundang khusus beberapa Qori Nasional maupun Internasional untuk hadir di Desa Maria. Suasana Al Quran seperti ini diatensi dengan baik oleh warga. Program itu berkaitan dengan pembinaan di bidang keagamaan, semoga anak-anak mau belajar Al Quran. (BE02)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
