Bima, Bimakini.- Ruang Unit Gawat Darurat (UGD) Puskesmas Madapangga sempat tidak ada pelayanan lantaran faktor keamanan. Saat itu, petugas medis tidak berani memberikan pelayanan, karena sempat terjadi keributan dari keluarga pasien.
Namun, warga Desa Tonda, Kecamatan Madapangga, Hujairin mengingatkan tidak boleh lagi terjadi hal – hal semacam itu. Karena di Puskesmas ada security yang bertugas untuk menjaga keamanan.
“Pelayanan harus prima, jangan berdalih tidak aman lalu pelayanan ditutup. Kan ada security,” ujarnya, Selasa (15/9).
Kata Hujairin, informasi yang diperoleh, ada 5 security yang bertugas. Mereka mendapat gaji dari daerah, bukan pegawai honorer. “Security itu status Pegawai Tidak Tetap (PTT) dengan nominal gaji atau insentif lumayan besar. Lalu saat terjadi keributan itu apakah mereka juga tidak masuk kerja ,” herannya.
Sebaiknya, kata dia, pihak Puskesmas jangan beralibi yang bukan – bukan, tapi harus bekerja dengan baik dan sesuai amanat undang – undang. “Pelayanan tidak boleh ditutup walau sesaat. Karena sewaktu – waktu masyarakat mengunjungi Puskesmas,” tuturnya.
Dijelaskannya, di Puskesmas Madapangga sering terjadi hal – hal yang tidak diinginkan. Mestinya semua itu tidak boleh muncul. “Kepala Puskesmas harus sikapi semua itu, sehingga pelayanan tidak terganggu,” sarannya.
Dirinya berharap, pemerintah atas melalui Dinas Kesehatan (Dikes) memanggil Kepala Puskesmas Madapangga untuk diberikan pembinaan. Hal itu perlu dilakukan supaya ada efek jera, sekaligus ada perubahan dalam memberikan pelayanan,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dikes Kabupaten Bima yang dihubungi belum dapat dikonfirmasi. (BE07)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.