Kota Bima, Bimakini.- Beredarnya salah satu postingan di media sosial Facebook yang menyebutkan salah seorang pendemo tewas, ternyata hanya kabar bohong semata atau hoax.
Kabar hoax inipun langsung dibantah yang bersangkutan, Ufran, Mahasiswa Ekonomi Semester 1 STKIP Bima. “Ini saya masih sehat Walafiat. Ga ada apa-apa, malah mau pulang dari kantor polisi,” ujar mahasiswa bertubuh ceking Jumat (09/10).
Warga Desa Hidi Rasa Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima ini mengaku shock saat mengetahui dirinya dikabarkan tewas akibat aksi unjuk rasa menolak Undang-undang Omnibus Lay Tenaga Kerja Kamis (08/10) kemarin.
“Saya khawatir kabar ini akan berkembang luas dan repost terus sama orang-orang. Padahal disini saya masih baik-baik saja,” ujarnya dengan nada bingung di Mapolres Bima Kota.
Beredarnya hoax kematian Ufran ini, melalui postingan salah satu akun Facebook bernama Arif Ramadhan pada Jumat (09/10) pagi. “Kalembo Ade bagi keluarga yang ditinggalkan, kami segenap keluarga besar Almamater Kuning turut berdukacita cita atas meninggalnya saudara kami,” tulisnya yang diikuti tagar Almamater kuning berduka.
Dalam postingan tersebut juga dipampang foto saat aksi unjuk rasa Kamis kemarin yang dikelilingi oleh Polisi. Kabar ini kemudian heboh dan sampai ke para mahasiswa yang tengah diamankan di Mapolres Bima Kota. Hingga terendus oleh aparat kepolisian.
Asmudiyanto, Korlap Aksi unjuk rasa yang tergabung dalam GERAM mengaku heran atas beredarnya kabar hoax tersebut. Ia bahkan mengutuk keras oknum yang menyebarkan kabar hoax tersebut.
“Bagaimana mungkin dia nulis status begitu sementara orangnya ada disini. Semoga tidak beredar banyak, kasian orangnya dan kita-kita disini. Disini kita baik-baik saja,” sanggahnya.
Dia meminta agar oknum yang menuliskan kabar tersebut agar segera menghapus sekaligus menyanggah statusnya tersebut. “Dan mohon kepada yang lain agar tidak meneruskan postingan tersebut,” tegasnya.
Dia menyayangkan aksi salah satu pengguna media sosial Facebook tersebut dan dikhawatirkan suasananya akan kembali memanas padahal ia dan para mahasiswa yang diamankan di Mapolres Bima Kota dalam kondisi baik dan sehat.
Sementara itu Kapolres Bima Kota mengaku akan memanggil oknum pemilik akun yang menuliskan hoax tersebut. Karena katanya ini sebagai upaya mengadu domba polisi dan mahasiswa pendemo.
“Kita akan cari oknum ini dan dimintai pertanggungjawaban nya. Karena semakin memperkeruh suasana, padahal oknum dan kita disini baik-baik saja,” sesalnya dihadapan para mahasiswa di Mapolres Jumat (09/10).
Dia cukup menyayangkan sikap oknum ini karena katanya murni menyebarkan hoax. Harusnya sebagai pengguna Medsos, menyaring dan menelusuri terlebih dahulu kabarnya baru kemudian disebarkan ke media sosial. (BE09)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.