Bima, Bimakini.- Puskesmas Pembantu (Pustu) dilempar oleh remaja Desa Pusu, Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima. pelemparan itu berawal kurang maksimalnya pelayanan bidan yang bertugas.
Kasus itu pun kini diproses Polisi Sektor (Polsek) Langgudu. Kejadian itu Sabtu (26/9) malam lalu.
Kapolsek Langgudu, IPDA Kudrat mengatakan, kronologis kejadian, berawal dari salah satu warga yang sakit. Lalu diantar ke Pustu oleh teman-temannya sebanyak enam orang. Saat tiba di Pustu, pemuda itu mematikan lampu lalu memanggil bidan Erni Mulyani And Keb (32) asal Desa Karumbu. “Karena malam hari, bidan sedang istrahat dan terlambat merespon. Lalu para pemuda itu nyanyi sambil teriak hingga warga yang sakit pulang. Namun tidak lama setelah yang sakit pulang, kaca depan Pustu dilempar oleh AN (20) sampai pecah,” katanya, kamis (1/10).
Lanjut Kudrat, bidan yang sedang istrahat kaget dan menelpon Kades sebagai upaya pengamanan diri. Saat Kades tiba di TKP, pelaku dan teman-temannya lari perhamburan.
Kades langsung mengamankan bidan. Keesokan harinya, ke Polsek untuk melapor. “Polsek turun di TKP sekaligus ingin amankan pelaku. Namun pelaku dan teman-temannya tidak ada di tempat, hingga kami berikan pengertian kepada orang tua pelaku supaya anaknya hadir di Kantor Polsek untuk berikan keterangan lebih lanjut,” tuturnya.
“Dari jadian tersebut, kami terus lakukan upaya untuk ciptakan Kamtibmas,” terangnya.
KUPTD Puskesmas, Najmah, SST mengatakan, kabar tentang kejadian tersebut diinformasikan oleh Kades dan bidan. “Walaupun Pustu bukan tanggung jawab Kades, tapi upaya yang dilakukan sudah benar. Karena keberadaan Pustu di wilayah kepemimpinannya. Apalagi yang di rusakkan fasilitas Pemerintah,” urainya.
Jika pelaku mengakui dan berjanji tidak mengulangi, bisa membuat surat pernyataan di atas materai di kantor Polsek Langgudu. “Tujuannya, agar bidan kembali bekerja tanpa ada tekanan,” ungkap Najmah.
Pihak keluarga, Ikang Fauji mengatakan, menyesalkan kejadian tersebut. Karena pelakunya masih muda, perlu dipertimbangkan proses hhukumnya. “Tujuannya, sebagai bentuk pengakuan atas kesalahan yang diakukan oleh anak-anaknya,” katanya. (BE10)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.