Mataram, Bimakini.- Pimpinan Ponpes Abu Hurairah Mataram, TGH Fahruddin Abdurrahman prihatin dengan maraknya hasutan, hujatan, hoaxs maupun ajakan untuk jihad. Apalagi ajakan jihad argumentasinya dianggap sesat.
Salah satu Tokoh Pondok Pesantren di NTB, meminta ummat bersama pemerintah mencegah provokasi jihad yang sesat. Agar tidak terjadi perpecahan dikalangan umat Islam.
“Kami berharap kepada umat Islam agar tidak terpengaruh terhadap ajakan jihad yang sesat. Kita alhusuna waljamaah menegakkan jihad dengan mentaati pemerintah yang sah serta dalam naungan negara kesatuan Indonesia,” harap TGH Fakruddin Abdurahman, LC, MPd, Selasa (15/12/2020).
Dia menguatirkan berbagai hoax dan provokasi jihad untuk membela ulama atau tokoh Agama tertentu yang di luar kepentingan agama dan negara. Menurutnya, keresahan soal jihad ini bisa menganggu kehidupan dan ketenteraman masyarakat itu sendiri dalam berbangsa dan bernegara.
Maka itu, dia meminta kepada pemerintah pusat segera menertibkan masalah ini agar tidak menimbulkan masalah sosial yang lebih besar. “Karena sudah jelas junjungan Alam Nabi Besar Muhammad SAW berwasiat untuk kita taat kepada Allah dan pemimpin kita,” ujarnya.
“Sejatinya Rasulullah, SAW berwasiat dalam hadistnya, bahwa aku wasiatkan kepada ummatku untuk bertaqwa kepada Allah dan mentaati pemimpin atau pemerintah yang sah. Seruan jihad yang bertentangan dengan agama dan tidak mentaati pemimpin yang sah, tidak dibenarkan sama sekali,” jelasnya.
Sebelumnya, sejumlah Tokoh Agama, Ormas Islam asal Pulau Sumbawa juga menyampaikan pernyataan sikap yang sama, meminta pemerintah dan TNI Polri menegakkan hukum serta menertibkan hoax dan ajakan jihad yang mengatas namakan agama.
“Kehidupan beragama di negeri ini sudah sangat terbuka dan dilindungi. Jadi tidak perlu ada gerakan atau upaya yang diluar hukum, menyerukan perlawanan atau jihad melawan pemerintah atas alasan apapun,” pungkasnya. (BE04)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.