Bima, Bimakini.- Musim Hujan (MH) menjadi momok menakutkan bagi warga yang hidup di bantaran sungai. Seperti halnya dialami warga Desa Leu Kecamatan Bolo Kabupaten Bima. Akibat intensitas hujan cukup tinggi di wilayah Kecamatan Madapangga dan Bolo, Senin (14/12), sekitar pukul 14.20 Wita, menimbulkan banjir.
Dampaknya, puluhan rumah warga Desa Leu yang hidup di bantaran sungai menjadi langganan banjir.
Salah satu warga setempat, Arnayo mengatakan, banjir diperkirakan meluap ke permukiman warga sekitar pukul 14.50 Wita. Akibatnya sekitar 50 rumah warga kebanjiran. “Tidak ada korban jiwa dan materi, namun kondisi seperti ini menjadi langganan tiap tahun,” ujarnya.
Diakuinya, untuk mengantisipasi terjadinya banjir, pemerintah sudah membuat tanggul. Namun ketika terjadi banjir cukup besar, air tetap meluap ke permukiman warga. “Sebenar sih, pemerintah sudah berupaya untuk mengantisipasi terjadinya banjir. Tapi kalau banjir cukup besar, air tetap meluap,” terangnya.
Kepala Desa (Kades) Leu, Muhammad Taufik Sag membenarkan terjadinya banjir dan air meluap ke permukiman warga. Namun dibanding dengan tahun sebelumnya, banjir kali ini tidak parah. Tapi tergantung sungguh curah hujan, kalau intensitas hujan tinggi, tidak menutup kemungkinan terjadi luapan air sangat deras. “Dulu sebelum dibuatkan tanggul, air meluap sangat deras di permukiman warga. Sekarang hanya genangan air saja,” ucap Kades.
Sambungnya, sebagai bentuk kepedulian terhadap warga yang hidup di bantaran sungai, kita sudah bersurat ke pemerintah atas agar mengalokasikan anggaran untuk menambah ketinggiaan tanggul. Sehingga banjir tidak lagi menjadi momok menakutkan bagi warga setempat. “Semoga saja pemerintah atas mengindahkan surat tersebut. Sehingga biaya penambahan ketinggian tanggul direalisasikan,” pintanya. (BE07)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.