Bima, Bimakini.- Sejumlah Mahasiswa Kecamatan Bolo yang tergabung di Gerakan Pemuda Petani Menggugat (GPPM) demo di depan kantor Unit Penunjang Pertanian dan Perkebunan (UP3) kecamatan setempat, Selasa (5/1/2021), sekitar pukul 09.00 Wita.
Usai melakukan aksi di Kantor UP3, massa aksi kembali melakukan hal yang sama di depan Kantor Kecamatan Bolo dan dikawal oleh anggota Polsek setempat.
Dalam aksi tersebut, massa aksi mendesak UP3 Bolo untuk merevisi RDKK Tahun 2020 – 2021. Selain itu mereka juga mendesak KP3 Bolo agar hentikan penjualan pupuk Subsidi melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET). “Selain itu kita minta hentikan penjualan secara paket pupuk subsidi dan non subsidi,” ujar Korlap aksi Munawir.
Senada dengan Munawir, Usmadin mengungkapkan, pemerintah harus mengevaluasi distributor dan pengecer pupuk di Kecamatan Bolo. “Karena diduga biang kerok dari masalah pupuk sehingga berdampak buruk pada petani,” ungkapnya.
Sambungnya, pihak berwenang harus evaluasi Kelompok Tani (Poktan) dan evaluasi Petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di Kecamatan Bolo. “Semua harus dievaluasi, karena dinilai tidak mampu menjalankan tugas dengan baik,” tutupnya.
Menanggapi pernyataan massa aksi, Kepala UP3 Bolo, Wahyudin SPt menyampaikan, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada massa aksi yang begitu peduli dengan nasib petani. “Pada prinsipnya, apa yang dilakukan oleh massa aksi sangat membantu kita dalam menangani permasalahan yang muncul akhir – akhir ini, tentu berkaitan dengan pupuk,” ucapnya.
Lanjutnya, sebagai bentuk respek dengan masalah pupuk, pihaknya sudah mengundang beberapa unsur hadir di BPP Bolo guna membahas masalah kenaikan harga pupuk subsidi, serta mencari solusi terbaik dalam mengantisipasi terjadinya hal – hal yang tidak diinginkan. “Kita tidak tinggal diam soal pupuk, saat ini saya sudah undang beberapa komponen untuk mencari solusi, sehingga petani tidak mengeluhkan pupuk,” tutupnya. (BE07)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.