Connect with us

Ketik yang Anda cari

Ekonomi

LPG 3 Kg Masih Dijual di Atas HET, Kinerja Disperindag Dompu Akan Dievaluasi

Soekarno, ST, MT

Dompu, Bimakini. – Pemerintah Kabupaten Dompu akan melakukan evaluasi terhadap kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Dompu.

Terutama akan mengevaluasi hasil pengawasan Disperindag soal harga gas LPG 3 Kg bersubsidi yang masih marak dijual oknum distributor maupun oknum pangkalan di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).

Sebab, hingga saat ini LPG bersubsidi tersebut masih dijual oknum distributor maupun oknum pangkalan dengan harga Rp18.000 rupiah hingga Rp20.000 rupiah, bahkan lebih per tabung gas.

Kabag Perekonomian dan SDA Sekretariat Daerah Kabupaten Dompu, Soekarno, ST, MT., Selasa (05/01) menyatakan bahwa, dalam waktu dekat mereka akan melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Disperindag Dompu.

“Kami hanya melaksanakan fungsi koordinasi, sementara fungsi pengawasan dilapangan dilakukan Disperindag. Kami hanya bisa mendorong agar Disperindag bekerja sesuai tupoksi nya. Dorongan itu dengan kami melakukan evaluasi tentang bagaimana cara kerja timnya dan lain-lain agar keluhan masyarakat ini segara tertangani,” jelasnya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Dia mendorong Disperindag Dompu agar melakukan kordinasi dengan pihak Petamina dan distributor. Mengingatkan mereka agar bisa mendorong dan menjaga pangkalan dan levelnya dibawah untuk menjual gas LPG 3 Kg sesuai HET.

Katanya, kuata gas LPG bersubsidi untuk masyarakat Kabupaten Dompu tidak masalah, karena kebutuhan masyarakat sesuai kuata yang disediakan. Jika diukur dari jarak Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) dari Bima. Maka jarak perjalanan di Kecamatan Dompu dibawah 60 Km.

“Jarak perjalanan antara SPBE sampai di Kecamatan Dompu dibawah 60 Km. Artinya secara umum, harga gas LPG 3 Kg diangka Rp15.000 rupiah, itu di Kecamatan Dompu. Dari perkembangan yang kita ikuti, belum ada hal yang dilakukan Disperindag,” ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Disperindag Kabupaten Dompu, Hj. Sri Suzana., dengan tegas menyebutkan bahwa, yang menjual gas LPG bersubsidi di atas HET tersebut bukan agen dan atau pangkalan resmi, melainkan oknum pengecer nakal.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

“Kita turun, kita cek. Tetapi kata agen dan pangkalan mereka menjualnya sesuai HET. Nanti kalau ada agen dan atau pangkalan terbukti menjual diatas HET, maka kita akan rekomendasikan kepada Dinas Perijinan untuk mencabut ijin usahanya. Juga nanti kita kenakan Undang-undang perlindungan konsumen, bisa dipidana,” tegasnya pada Senin (28/12) lalu.

Kata dia, hasil pengawasan dan pantauan mereka dilapangan. Tidak ada agen dan atau pangkalan yang mengaku menjual di atas HET. Justru mereka menemukan pengecer yang menjual tidak sesuai ketentuan.

“Saat kami bertanya pada agen atau pangkalan, mereka menjawab menjualnya sesuai HET. Oleh karenanya kami mengimbau para pengecer agar menjual gas LPG bersubsidi sesuai HET. Pangkalan harus membina pengecernya agar tidak menjual di atas HET,” urainya kemarin.

Sekedar diketahui, berdasarkan Keputusan Gubernur NTB nomor 750-365 tahun 2019 tentang Harga Eceran Tertinggi (HET) LPG tabung 3 Kg. Harga akhir gas LPG 3 Kg yang dibeli masyarakat kepada agen dan atau pangkalan adalah paling tinggi Rp 16.500 rupiah.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

HET itupun dihitung dari jarak Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) dengan lokasi agen penjualan. Dimana jarak 0 sampai dengan 60 Km harganya Rp15.000 rupiah dan jarak 60 Km sampai dengan 120 Km harganya Rp15.750 rupiah. Sementara jarak lebih dari 120 Km harganya Rp16.500 rupiah. (BE11)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Ekonomi

Kota Bima, Bimakini.- Mulai 1 Januari 2024, pembelian LPG Tabung 3 Kg hanya dapat dilakukan oleh pengguna yang telah terdata. Pengguna LPG Tabung 3...

Ekonomi

Bima, Bimakini.- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bima, lakukan monitoring daftar perkembangan harga Sembako, barang penting dan strategis serta komoditi ekspor, masih terpantau...

Ekonomi

Bima, Bimakini.-   Gas Elpiji 3 kg bersubsidi di Kabupaten Bima dijual bebas, akibatnya harga tidak sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET). Ironisnya, kondisi di...

Ekonomi

Bima, Bimakini.- Pemerintah Kabupaten Bima, menggelar Rapat Koordinasi (Rakor), terkait harga Liquified Petroleum Gas (elpiji), bersubsidi yang akhir-akhir ini harganya melampaui Harga Eceran Tertinggi...

Ekonomi

Dompu, Bimakini. ‐ Kabag Perekonomian dan SDA Sekretariat Daerah Kabupaten Dompu, Soekarno, ST, MT., sebelumya menegaskan bahwa, berdasarkan Keputusan Gubernur NTB nomor 750-365 tahun...