Kota Bima, Bimakini.- Pemkot Bima membuka diri terhadap masuknya investasi di Kota Bima, termasuk jenis usaha toko modern seperti AlfaMart. Tidak ada bedanya toko modern sejenis yang sudah beroperasi di Kota Bima, seperti Marinamart, Hokkymart, Maimart.
“Pemerintah tegaskan siap menerima masuknya investasi salah satunya seperti Alfamart selama dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat dan daerah,” tegas Asisten I, H A Gawis didampingi Plt DPMPTSP , Adisan, Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kota Bima, A Malik dan perwakilan Alfamart, Sukiman di Kantor Pemkot Bima, Kamis (7/1).
Pemerintah daerah tidak ingin ada diskriminasi, karena landasannya Perwali Nomor 39 Tahun 2017 tentang ijin usaha swalayan. Pemerintah daerah telah menyepakati, menyetujui masuknya investasi diKota Bima salah satunya Alfamart.
Menurut Gawis, ini sikap objektif Pemda terhadap keberadaan pasar modern lainnya.
Kehadiran investasi Alfamart dianggap mampu menggairahkan ekonomi masyarakat sekitarnya, terutama UMKM. “Nantinya akan dipasarkan melalui Alfa Mart setelah melalui uji kelayakan prouk dimaksud,” ungkap Gawis.
Jika ada mengatakan masuknya Alfamart mematikan usaha kecil lainnya, dianggap tidak benar. Karena Pemerintah Kota Bima tidak mau masuknya toko modern merugikan usaha kecil lainnya.
Disamping itu kata Gawis, investasi ini sesuai regulasi. Konstribusinya penyerapan tenaga kerja lokal, pemasaran produk UMKM, retribusi parkir.
Ditempat sama, Plt Kepala DPMPTSP Adisan menyampaikan, sebenarnya tidak mau menyebut brand Alfamart, karena belum mengajukan ijin tetapi toko modern. Tentunya secara regulasi ada syarat dalam permohonan ijin nantinya.
Pemerintah siap terhadap kegiatan investor secara regional, nasional selama sesuai ketentuan. “Kami pada dinas akan menerbitkan ijin, hari ini secara aturan yang ada belum menerima pengajuan resmi dari perusahaan tersebut akan lakukan kegiatan investasi di Kota Bima,” ujarnya.
Diakuinya, ada silaturahmi atas rencana investasi. Sebelum ajukan ijin, secara internal akan dilakukan beberapa hal, yakni survei lokasi dan lainnya. Sehingga nanti tidak ada kendala berarti.
Termasuk sosialisasi akan dilakukan pada masyarakat sekitar lokasi dibangunnya ritail modern. Tujuannya agar masyarakat tahu dan pahami. “Setelah itu kami akan berikan pelayanan terhadap rencana investasi masuk dengan baik,” ujarnya.
Dijelaskannya, ada sembilan komitmen toko modern seperti Alfamart, salah satunya pemberdayaan UMKM dan pedagang Kaki Lima disekitarnya termasuk akan ada dana CSR.
Tambah Adisan, dengan masuknya toko modern dimaksud, Pemerintah melalui OPD terkait akan melakukan pengawasan. “Fungsi kontrol akan tetap dilakukan apakah betul komitmen dibangun Alfa mart berjalan atau tidak, kalau tidak bisa saja ijinnya kita cabut,” ungkapnya.
Juga akan mengubah paradigma, bukan mematikan UMKM tetapi menghidupka dan akan lebih berkembang. “Tentunya apakah UMKM akan mati, kita dilihat pada proses berjalan nantinya , apakah dampak positif atau negatif,” pungkasnya. (BE06)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.