Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Penerbitan SPPT/Sertifikat di Lahan Tutupan Negara Pengaruhi Kerusakan Hutan

Kepala BKPH Maria Donggo Massa, Ahyar S.Hut (baju biru) saat kegiatan penghijauan.

Kota Bima, Bimakini.- Kepala BKPH Maria Donggo Massa, Ahyar S.Hut mengaku banyak faktor ikut mempengaruhi kerusakan hutan saat ini. Salah satunya penerbitan SPPT lahan oleh Pemda dalam lokasi hutan tutupan negara.

“Saya kira untuk menilai Gubernur atau BKPH gagal dalam menjaga hutan itu perlu lebih arif dan komprehensif melihatnya, karena bayak faktor yang ikut mempengaruhi kerusakan hutan saat ini,” ungkap Ahyar.

Dikatakannya, dalam peryataan Syaifullah sendiri sudah menyebut beberapa aspek, baik masyarakat yang kurang sadar, karena alasan ekonomi, ekspansi tanaman semusim terutama jagung, pembukaan jalan. Juga aspek lain yang belum disebut yaitu penerbitan SPPT/sertifikat dalam kawasan hutan.

Menurut Ahyar, penerbitan SPPT/Sertifikat oleh Pemda kab/kota/BPN perlu koordinasi yang intens dengan BKPH, agar SPPT atau sertifikat tak masuk dalam lahan tutupan seperti terjadi saat ini.

Untuk itu, dalam menjaga hutan dari pembabatan tak bisa hanya dilakukan sendiri oleh orang kehutanan atau KPH, namun perlu keterpaduan beberapa sektordan unsur, termasuk masyarakat sendiri.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Khusus untuk wilayah BKPH Maria Donggomasa, yaitu yang meliputi Kota Bima, Ambalawi, Wera, Wawo, Sape, Lambitu, Langgudu, Lambu. Dari hasil digitasi peta satelit dan kondisi lapangan, luas perambahan lebih banyak terjadi sebelum pengalihan kewenangan ke Provinsi di tahun 2017.

Berdasarkan data, Hanya 4,25% dari luas total areal perambahan yang terjadi pasca pengalihan kewenangan. “Tapi sekarang bukanlah saatnya mencari siapa yg salah, lebih baik mari kita sama-sama berbuat sesuai porsi dan kewenangan masing-masing secara terpadu,” ajak Ahyar.

Pun sesuai arahan Gubernur, semua pihak harus berkomitmen untuk meniadakan penanaman jagung dalam kawasan hutan.

Sementara terkait pembuatan jalan dalam kawasan hutan maupun yang mengarah ke kawasan hutan, perlu koordinas awal dan kontrol. Terutama dari program dan kegiatan pokok-pokok pikiran, supaya pada saat ada masalah tidak terkesan KPH menghambat pembangunan.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Sementara dalam rangka memadukan kepentingan ekonomi dan pelestarian kawasan hutan. “KPH saat ini mendorong program perhutanan sosial, konsepnya Agroforestry seperti yg disampaikan oleh Mas Iphul,” terangnya.

Saat ini, menyikapi kondisi yang ada menuju NTB HIJAU, kami di BKPH Maria Donggomasa mengkampanyekan motto “MAI TA KATAHO MA IHA – AINA KA IHA MA TAHO”.

“Mari kita rehab hutan yg sdh terlanjur rusak dan kita lestarikan/ jaga yg masih baik,” ungkapnya. (BE06)

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Peristiwa

Kota Bima, Bimakini.- Banjir terus terjadi, diakibatkan  ratusan hektar (Ha) hutan tutupan negara di wilayah Kabupaten Dompu, Bima dan Kota Bima rusak dibabat untuk...

Peristiwa

Kota Bima, Bimakini.- Gubernur NTB, Ir H Zulkiflimansyah melakukan kunjungan kerja ke sejumlah lokasi banjir di Kabupaten Dompu. Orang nomor satu di NTB menulis...