Connect with us

Ketik yang Anda cari

Opini

Peran Ibu  Terhadap Pendidikan Anak di Masa Pandemi

Ilustrasi

Oleh : Emi Agustinah

 

Pada penghujung tahun 2019 lalu, Covid-19 merebak di berbagai belahan dunia dan masuk ke Indonesia sejak awal Maret 2020. Virus yang selanjutnya ditetapkan sebagai pandemic oleh WHO ini berdampak sangat signifikan pada semua lini kehidupan manusia. Selain dampak yang luar biasa terasa pada sektor ekonomi, pandemi Covid-19 juga menyebabkan terjadinya perubahan pola hidup dalam bermasyarakat. Keberadaan pandemi ini memaksa masyarakat untuk menjaga pola hidup sehat dan menghindari kerumunan. Berbagai aktivitas social mulai dibatasi oleh pemerintah sehingga manusia hidup dalam kebiasaan baru yang disebut New Normal.

Penerapan kehidupan dengan kebiasaan baru ini berdampak pada perubahan kegiatan proses belajar-mengajar di Indonesia. Pemerintah memutuskan untuk menempuh jalan pendidikan secara daring untuk semua tingkat pendidikan, mulai dari SD hingga bangku perkuliahan. Melalui sistem pembelajaran daring ini guru dan murid dapat tetap melangsungkan proses belajar mengajar meskipun tanpa melakukan pertemuan tatap muka. Oleh karena itu, tanggung jawab keberlangsungan pendidikan anak tidak lagi sebagian besarnya merupakan tanggung jawab guru, melainkan kini menjadi tanggung jawab orang tua. Dengan pengawasan orang tua, anak-anak diharapkan tetap belajar dengan giat bersama gurunya.

Proses perubahan pola belajar-mengajar dari tatap muka menjadi daring ini bukan tanpa kendala. Perubahan yang begitu cepat ini cenderung mengagetkan orang tua dan anak, dari yang semula anak-anak harus berangkat ke sekolah untuk belajar bersama teman-teman setiap paginya menjadi harus diam di rumah untuk belajar sendirian. Orang tua dituntut untuk mampu beradaptasi untuk menyikapi perubahan yang begitu cepat ini. Setiap orang tua disadarkan bahwa peran orang tua dalam pendidikan anak sangat penting, orang tua diharuskan mengambil alih tugas membimbing dan mendampingi anak belajar dan mengerjakan tugas dari guru di rumah.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Keberhasilan dari peran orang tua dalam mendukung pendidikan anak dapat kita lihat pada masa pandemi ini, sebelumnya kebanyakan dari orang tua hanya menyerahkan begitu saja pendidikan anak-anak ke sekolah tanpa repot mendampingi dan mengajari  anak-anak sehingga ketika masa pandemi orang tua menjadi repot dan kewalahan. Peran orang tua terutama ibu tidak dapat tergantikan oleh siapapun, peran ibu lebih penting dan  sangat dibutuhkan di masa pandemi ini.

Namun, peran ibu yang kurang maksimal dalam proses pendidikan anak selama ini tidak bisa lepas dari latar belakang pendidikan kaum ibu di Indonesia. Kondisi ekonomi yang sulit juga seringkali memaksa kaum ibu untuk ikut bekerja menanggung ekonomi keluarga sehingga membuat waktu kaum ibu lebih banyak diluar. Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bima mencatat bahwa pada tahun 2019 persentase Ibu usia 15 Tahun Keatas yang bekerja  dan  tinggal di wilayah perkotaan sebesar 70,11 persen dan ibu yang bekerja yang tinggal di wilayah perdesaan sebesar 62,31 persen (Survei Sosial Ekonomi Nasional). Hal ini berarti bahwa lebih dari separuh ibu-ibu di Kota Bima, baik yang tinggal di wilayah perkotaan maupun pedesaan, harus membantu perekomonian keluarga dengan bekerja.

Kebiasaan baru di masa pandemi dengan diberlakukannya kebijakan social distancing oleh pemerintah untuk mencegah penyebaran covid-19 membuat kaum ibu menjadi lebih banyak dirumah dan memiliki waktu yang lebih banyak untuk anak anak. Meskipun begitu, kaum ibu menghadapi kendala untuk fokus pada pendidikan anaknya di rumah. Beban kaum ibu sebelumnya, seperti pekerjaan mengurus rumah dan pekerjaan kantor, tidak serta merta hilang dari pundak kaum ibu sehingga penambahan tanggung jawab baru untuk mendampingi anak dalam  proses belajar di rumah membuat kaum ibu gagap dan stress, terlebih lagi kaum ibu dipaksa untuk menjadi guru yang menguasai segala bidang ilmu untuk diajarkan kepada anak.

Pendidikan anak di masa pandemi menuntut kaum Ibu untuk berperan aktif mendampingi anak anak dan banyak bersabar dalam menghadapi anak yang mulai bosan belajar di rumah. Pada umumnya Ibu memiliki berbagai peran di rumah, seperti sebagai Madrasah (sekolah) pertama bagi anak anaknya agar bisa cerdas dan berkepribadian baik, sebagai koki yang dapat menyajikan makanan yang bergizi untuk keluarga, sebagai dokter yang dapat menjaga kesehatan keluarga, dan sebagai akuntan yang harus bisa mengatur pendapatan dan pengeluaran keluarga. Selain itu, pada masa pandemi kaum ibu mendapatkan lebih banyak peran tambahan seperti harus lebih banyak waktu dirumah agar lebih mengetahui banyak tentang anak, harus  mendampingi anak-anaknya belajar di rumah, harus mampu lebih bersabar menghadapi anak yang bosan belajar dirumah, harus terus belajar untuk mengajari anak-anaknya, dan harus memberikan contoh menggunakan gadget yang baik.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Betapa banyaknya peran ibu di dalam sebuah keluarga namun masih banyak kaum Ibu yang paham akan perannya di dalam keluarga tetapi belum mampu optimal untuk menjalankan peran tersebut. Kaum Ibu merupakan ujung tombak dalam kehidupan di masa pandemi ini selain memastikan pendidikan anak-anak berjalan dengan baik, kaum ibu juga berperan mencegah penyebaran virus covid-19,  seorang ibu akan memastikan gizi anak-anak tercukupi, mengingatkan anggota keluarga untuk tetap menggunakan masker, menjaga jarak dan selalu mencuci tangan. Ibu adalah pahlawan di keluarga masing masing.

Peran yang dijalankan oleh kaum ibu di masa pandemi ini, diharapkan dapat terus dilakukan terutama yang berkaitan dengan pendidikan anak-anak. Ibu harus terus belajar dan  mendampingi anak-anak dalam proses belajar sehingga kerjasama yang baik antara ibu dan guru disekolah  dapat menciptakan generasi bangsa yang unggul, berkualitas dan cemerlang. (*)

 

*Penulis adalah Statistisi BPS Kota Bima

Iklan. Geser untuk terus membaca.

 

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Pendidikan

Kota Bima, Bimakini.- Banyaknya guru, siswa dan orang tua murid  yang mengalami gelaja batuk, pilek, demam, membuat Kementerian Agama Kota Bima tidak menerapkan belajar...

Pendidikan

Bima, Bimakini.- Status Covid19 di Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, NTB masuk zona merah. Akibat perubahan status Covid19 tersebut, Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) siswa Sekolah Dasar...

Pendidikan

Jakarta, Bimakini.- Sebagai upaya untuk memitigasi dampak pandemi Covid-19 bagi pendidikan, pemerintah pusat bersama pemerintah daerah serta berbagai pemangku kepentingan pendidikan terus berupaya meningkatkan...

Pendidikan

Bima, Bimakini.- Pemberlakukan sekolah Dalam Jaringan (Daring) untuk Taman Kanak-Kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD) di Kota Bima, memberi  dampak besar bagi sebagian siswa....

Pendidikan

Bima, Bimakini.- Plt UPTD Dikbudpora Kecamatan Bolo Kabupaten Bima, Ismail SPd mengimbau seluruh wali murid Kelas I hingga Kelas V SD dan Kelas VII...