Dompu, Bimakini.- Jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 terus bertambah. Oleh karena itu, masyarakat di NTB diminta untuk tetap taat dan patuh pada protokol kesehatan (Prokes) Covid-19 dengan tetap memakai masker, menjaga jarak, sering mencuci tangan pakai air mengalir dan sabun, serta menghindari kerumunanan.
Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol. Artanto, S.I.K., M.Si., menyatakan bahwa untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar tetap mentaati protokol kesehatan Covid-19, pihak Polri bersama TNI dan tim gugus tugas penanganan Covid-19 ditingkat Kota dan Kabupaten di Nusa Tenggara Barat intens melakukan operasi yustisi.
“Masyarakat kita masih bandel untuk mentaati protokol kesehatan, sehingga jika ditemukan saat operasi yustisi Covid-19 kami berikan sanksi denda dan atau hukuman berupa push up. Operasi ini rutin kita lakukan,” terang Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol. Artanto, S.I.K., M.Si. saat dihubungi media ini, Minggu (21/02).
Senada disampaikan Sekretaris Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Dompu Jufri, ST, M.Si. Kata dia, jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Dompu terus bertambah.
Hingga kini, jumlah keseluruhannya mencapai 659 pasien. Sebanyak 21 orang meninggal dunia, dan 105 orang masih diisolasi di Rumah Sakit Pratama Manggelewa.
Upaya untuk menekan peningkatan angka pasien Covid-19 di Kabupaten Dompu. Dirinya bersama TNI, Polri dan Sat Pol PP setempat akan melakukan operasi yustisi setiap malam Minggu ditepat-tempat umum seperti Cafe, Taman Kota dan pasar. Jika ditemukan ada yang tidak memakai masker, maka akan langsung dilakukan tes antigen.
”Sekarang bukan saatnya lagi untuk sosialisasi pakai masker, tetapi langsung ditindak. Kami harapkan adanya kerjasama semua pihak untuk sama-sama memutus mata rantai Covid-19 dengan cara tetap taat pada protkol kesehatan,” harapnya.
Sementara itu, tokoh agama Kabupaten Dompu, H. Moh Nasuhi, M.Si., menilai bahwa meningkatnya jumlah pasien terkonfirmasi Covid-19 disebabkan karena kurangnya kesedaran masyarakat dalam mentaati protokol kesehatan.
“Masyarakat kita menganggap sepele hal ini, padahal protokol kesehatan itu penting untuk kesehatan kita sendiri. Pemerintah pun sudah maksimal menjalanakan tugas pencegahan,” cetusnya.
“Sebagai tokoh agama, kita sudah berupaya semaksimal mungkin mengigatkan masyarakat agar taat prokes. Diantaranya mengisi ceramah dan khutbah tentang pentingnya menerapkan prokes untuk kesehatan,” tambahnya. (BE11)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.