Dompu, Bimakini. – Seorang ibu bernama Nurmi, penjual sarung Nggoli asal Lelamate, Kota Bima mengaku dijambret saat hendak menjual barang nya di Desa Lune dan Jambu Kecamatan Dompu, Senin (08/02) kemarin.
Paur Subbag Humas Polres Dompu, Aiptu Hujaifah., menceritakan bahwa, anggota Polsek Pajo yang saat itu mendapatkan informasi langsung menuju TKP, mengajak korban untuk ke Polsek Pajo.
Saat di Polsek Pajo, Nurmi yang diduga korban penjambretan dimintai keterangan. Dihadapan polisi dia menyampaikan bahwa dirinya asal Desa Lelamate Kecamatan Nungga, Kabupaten Bima.
Kata dia, setiap sekali dalam setahun, dirinya datang menjual sarung Nggoli, alat tapis beras (doku), topi petani (sarau), dan bubuk kunyit di Desa Lune dan Jambu Kecamatan Pajo, Kabupaten Dompu.
Diceritakannya, untuk menuju Desa Lune dan Jambu, dirinya saat itu naik ojek di cabang Jambu, bergonceng tiga orang dengan memuat barang jualan.
Saat tiba di ujung perkampungan Desa Lune, tiba-tiba ojek tersebut menurunkan Nurmi dan orangtuanya. Pada saat diturunkan barang yang dibungkus dengan karung berisikan tembe Nggoli yang jumlahnya 8 buah itu hilang, kemungkinan terjatuh.
“Ojek itu menyampaikan pada korban akan cari kembali barang yang hilang, jangan sampai jatuh dijalan,” urainya.
Karena sang ojek tak kembali membawa kabar soal sarung nya yang hilang. Ibu tersebut menangis histeris dipinggir jalan. Saat itu, tiba-tiba seorang ibu bernama Anggun asal Desa Lune melihatnya dan merasa prihatin.
Diapun memberikan tumpangan di mobil pribadinya untuk bertemu ojek yang mencari barangnya menuju kembali tempat awal.
Tiba di cabang Jambu, dia menurunkan ibu itu. Kemudian menanyakan pada warga sekitar tentang soal ciri-ciri ojek dimaksud. Karena warga sekitar tidak ada yang mengenal ojek itu, ibu penjual tembe nggoli yang hilang itupun menangis histeris. Hal itu mengundang perhatian warga sekitar dan masyarakat yang lintasi jalan Lintas Lakey-Pajo.
“Setelah memberikan keterangan dan menceritakan kepada polisi, tiba-tiba ojek yang bernama Muslim datang di Polsek dan menyampaikan kronologis seperti yang disampaikan ibu Nurmi. Bahwa itu hanya salam paham saja,” ungkapnya.
Atas kejadian tersebut, anggota Polsek Pajo melakukan mediasi dan minta tanggungjawab. Agar sang ojek membantu dan mengupayakan menemukan sarung yang hilang dan atau mengganti dengan memberikan uang seadanya.
Akhirnya keduanya sepakat. Kesepakatannya, pada hari Selasa (09/02) pagi, ojek itu mengantar dan menyerahkan uang pada Ibu Nurmi sebanyak Rp900 ribu sebagai ganti sarung jualannya yang hilang saat menaiki objeknya.
“Selain itu, ibu Nurmi juga mendapat donatur yang merasa kasihan padanya sejumlah Rp.1.400 rupiah. Totalnya, Rp.2.300 rupiah, bahwa uang yang terkumpul melebihi harga sarung yang hilang. Karena harga sarung Rp.250 ribu dengan jumlah 8 buah,” ungkap Paur Humas Polres Dompu. (BE11)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.