Bima, Bimakini.- Diduga dampak eksploitasi PT Bunga Raya di wilayah Kecamatan Madapangga mengakibatkan sungai dan lahan warga di beberapa desa rusak. Terkait hal itu, sejumlah pemuda Desa Monggo yang tergabung di Lembaga Peduli Lingkungan Hidup (LPLH) melakukan aksi demo di depan Base Camp PT Bunga Raya, Rabu (03/2), sekitar pukul 10.30 Wita.
Korlap aksi, Agus Setiawan, SPd menyampaikan, PT Bunga Raya merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor sekaligus penyuplai material untuk pembangunan jalan raya yang ada di Kabupaten dan Kota Bima.
“Akibat eksploitasi dilakukan PT Bunga Raya banyak sungai dan lahan di beberapa desa yang rusak. Untuk itu kita minta pertanggung jawabannya,” ujar Agus.
Selain itu, jalan lintas di beberapa desa rusak akibat dilintasi oleh dump truck bermuatan berat yang merupakan milik PT Bunga Raya.
“Aspal di beberapa desa juga rusak, PT Bunga Raya harus memperbaikinya,” tegasnya.
Bukan saja itu, PT Bunga Raya juga harus menyelesaikan beberapa masalah internalnya. Yakni wajib memberikan kesejahteraan bagi karyawan, seperti halnya Jamsostek dan lainnya.
“Kalau tidak mampu menyelesaikan masalah, lebih baik angkat kaki saja,” pungkasnya.
Sekitar pukul 11.50 Wita, perwakilan PT. Bunga Raya, Yudi memberikan tanggapan bahwa semua tuntutan tersebut akan disampaikan ke pimpinan. Dirinya tidak berwenang untuk menanggapi tuntutan massa aksi.
“Nanti ada pertemuan di kantor Desa Monggo, semua tuntutan itu akan ditanggapi oleh pimpinan,” singkatnya.
Sekitar pukul 12.05 Wita, massa aksi tidak puas dengan tanggapan pihak PT Bunga Raya, selanjutnya menghadang jalan masuk di PT Bunga Raya. Aksi tersebut dikawal oleh jajaran TNI, Polri dan PolPP yang dikendalikan oleh Kapolsek Madapangga. (BE07)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.