
Keluarga terduga pelaku yang membantah ada perlawanan.
Bima, Bimakini.- Keluarga RT alias Aidi, DPO yang kabur ke Malaysia selama 4 tahun hingga ditembak di rumahnya Desa Lanta Kecamatan Lambu, membantah jika pelaku sempat melawan saat diamankan polisi Selasa (02/03).
“Saat itu kita liat kok penangkapannya, ga ada anak saya melawan, apalagi sampai melawan balik menggunakan golok,” bantah sang Ibu pelaku, Rohana yang didampingi sejumlah keluarga lainnya kepada media ini, Kamis (04/03).
Dengan raut sedihnya, keluarga pria 21 tahun itu juga membantah pernyataan polisi ke media yang menyebutkan pelaku sempat kabur saat hendak ditangkap.
“Gak ada, anak saya ga melawan sama sekali kok. Mengada-ngada aja itu polisi,” tegasnya kembali. Sebelum proses penangkapan terangnya, anaknya bermain sepak bola bersama teman-temannya di kampung sekitar hingga ditangkap polisi usai bermain bola.
Keluarga mengaku mengetahui jika pelaku adalah DPO Polres Bima Kota. Hanya saja pelaku diakuinya tujuannya ke Malaysia selama empat tahun tersebut, untuk menjadi TKI membantu menopang kehidupan keluarganya di kampung.
“Untuk bantu biayain kuliah adiknya, makanya kakaknya sekarang sudah ke Malaysia pagi. Jadi TKI,” ucapnya Kamis pagi.
Sebelumnya sempat diwartakan media ini, pelaku terpaksa ditembak polisi lantaran mencoba melawan menggunakan golok, saat hendak dicokok polisi pada Selasa (02/03) kemarin.
Pelaku diceritakan Kapolres Bima Kota, November 2017 silam, timnya menangkap rekan pelaku berinisial RD. Dimana katanya pelaku melakukan Curanmor bersama dua orang rekannya dan melarikan diri pada saat ditangkap hingga ke luar negeri.
Polisi pun menerbitkan Surat DPO untuk kedua pelaku, dimana mereka adalah komplotan dan sudah lebih dari 10 kali melakukan aksi Curanmor di Wilayah Hukum Polres Bima Kota. (BE09)
