Oleh : Anas Baihaqi, S.P
Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Lombok Barat
Potensi kejadian cuaca ekstrim pada periode Musim Hujan 2020/2021 ini memang masih sangat tinggi dan patut diwaspadai setidaknya sampai beberapa pekan kedepan. Tercatat beberapa kali laporan curah hujan tinggi masuk ke BMKG Stasiun Klimatologi Lombok Barat sejak awal tahun 2021 melalui para petugas pengamat pos hujan kerjasama BMKG yang tersebar di seluruh pelosok NTB. Tidak luput pula, bersamaan dengan itu berita-berita tentang bencana hidrometeorologis yang mengikutinya datang silih berganti tanpa bisa dibendung. Mulai dari banjir, hujan es, pohon tumbang, angin kencang, longsor, dan angin puting beliung.
Apa itu angin puting beliung?
Walaupun sepintas sama-sama merusak, angin puting beliung berbeda dengan angin kencang biasa (gusty). Kedua istilah ini yang sering disalahartikan oleh masyarakat awam. Ada ciri khusus yang membedakan antara angin puting beliung dengan angin kencang biasa. Pada angin puting beliung terdapat pusaran angin yang jelas terlihat seperti belalai, sedangkan pada angin kencang tidak demikian. Kecepatan putaran angin puting beliung ini lebih dari 60 km/jam dengan diameter putaran hanya beberapa meter hingga beberapa puluh meter. Adapun waktu hidupnya hanya berkisar antara 2 – 10 menit. Cukup singkat, namun daya hancurnya sangat besar hingga mampu membuat rangka atap terlepas dari dudukannya, serta pohon-pohon tercabut sampai ke akar-akarnya.
*Sumber Pusaran Anginnya*
Pusaran angin puting beliung bersumber dari awan raksasa yang dinamakan Cumulonimbus (Cb), walaupun tidak setiap kemunculan awan Cb menandakan akan terjadinya puting beliung. Mekanisme pembentukannya : tekanan udara permukaan bumi yang lebih rendah dari wilayah di sekitarnya, memaksa awan-awan untuk berkumpul menjadi satu di wilayah tersebut dan membentuk awan Cb. Turbulensi / pergolakan udara yang sedemikian kuat yang terjadi di dalam awan Cb, ditambah dengan suhu udara permukaan yang dingin, mendukung untuk terbentuknya sebuah formasi pusaran yang keluar dari dasar awan. Pusaran ini sedikit demi sedikit akan memanjang hingga menyentuh permukaan bumi dan berputar sebagai angin puting beliung.
Waktu dan Tempat Kejadiannya
Puting beliung biasa terjadi pada siang atau sore hari. Hal ini dikarenakan pada saat tersebut atmosfer sedang dalam keadaan labil, dimana laju penguapan dan pertumbuhan awan terjadi dengan begitu intens pada waktu tersebut.
Adapun wilayah yang dilaporkan sering diserang oleh angin puting beliung umumnya adalah wilayah dataran rendah dengan landskap datar dan terbuka. Walaupun tidak menutup kemungkinan wilayah berbukit, lereng maupun pegunungan juga berpotensi mendapatkan serangan puting beliung.
Gejala Kemunculannya
Puting beliung merupakan fenomena cuaca ekstrim yang tidak bisa diprediksi. Karena kemunculannya sangat tiba-tiba, menyerang wilayah pada skala lokal, dan menghilangnya pun sangat cepat, hanya beberapa menit saja. Kejadian puting beliung baru dapat dianalisis secara meteorologis berdasarkan laporan warga yang terdampak.
Walaupun tidak bisa diprediksi, namun ada gejala yang dapat dilihat dan dirasakan sebelum kemunculannya. Gejala-gejala tersebut antara lain :
1. Fase pertumbuhan awan yang sangat cepat. Waspada saat anda melihat awan bertumbuh dan menutupi langit dengan sangat intensif. Awalnya anda merasa langit begitu cerah, namun tiba-tiba mendung disertai dengan suara guntur.
2. Awan terlihat begitu rendah, tebal, berwarna gelap, dengan bagian bawah awan yang berserabut.
3. Perubahan suhu udara yang terjadi secara mendadak. Diawali dengan rasa gerah yang amat sangat, namun tiba-tiba suhu udara berubah drastis menjadi dingin dan sejuk dalam waktu 1 – 2 jam.
4. Angin kencang tiba-tiba bertiup dari arah yang tidak beraturan, disertai dengan ranting pohon yang mulai bergoyang.
*Yang Harus Dilakukan Untuk Mengantisipasi Dampak Angin Puting Beliung*
Sebagaimana yang telah dilansir oleh BPBD Provinsi NTB di halaman webnya, bahwa tempat perlindungan terbaik saat berada di dalam gedung atau bangunan adalah di basement / lantai dasar, atau di ruangan terdalam di suatu bangunan. Semakin banyak sekat yang membatasi antara kita dengan tembok terluar bangunan, maka akan semakin baik dan aman.
Jika berada di luar rumah, maka masuklah ke dalam saluran air dan tiaraplah serendah mungkin. Gunakan lengan anda untuk melindungi kepala dan leher. Hindari berlindung di tempat-tempat seperti di bawah jalan layang, kolong jembatan dan sejenisnya.
Jika anda berada di dalam kendaraan seperti mobil, truk atau bus, maka berhenti dan keluarlah dari kendaraan. Cari tempat perlindungan yang aman sebagaimana yang telah disebutkan di atas.
Hindari benda-benda yang diterbangkan oleh agin puting beliung untuk menghindari benturan dan cedera pada tubuh anda.
Semoga dengan mengenali ciri-ciri dan gejala kemunculan angin puting beliung, serta mempelajari cara penyelamatan diri pada saat puting beliung terjadi, resiko dan kerugian yang mungkin dapat diderita karenanya bisa diminimalisir. (*)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.