Connect with us

Ketik yang Anda cari

Ekonomi

AKJ – SYAH Diminta Sediakan Mesin Perontok Padi untuk Petani

Mesin perontok padi yang diharapkan petani.

Dompu, Bimakini. – Bupati Kabupaten Dompu, Kader Jaelani dan H Sahrul Parsan ST, MT., (AKJ – SYAH) diminta untuk menyusun program penyedian mesin perontok padi (kombain) untuk para petani.

Hal itu dinilai sangat penting dilakukan pemerintah dibawah kepemimpinan AKJ – SYAH untuk mengurangi biaya produksi petani saat panen.

Pasalnya, saat ini biaya untuk membayar jasa mesin perontok padi sebesar Rp 40.5000 ribu rupiah hingga Rp 50.000 ribu perkarung.

Sementara biaya buruh pikul dari lahan hingga jalan tani agar dapat diangkut dan dijual sebesar Rp.10.000 ribu rupiah hingga mencapai Rp.35.000 ribu bahkan lebih perkarung, tergantung jarak yang ditempuh.

“Besar harapan kami agar pemerintah menyediakan mesin perontok padi. Ini sebagai upaya mengurangi biaya dan pengeluaran para petani. Satu kelompok tani, satu unit mesin saja sudah cukup. Tetapi harus dipastikan agar diberikan pada kelompok tani yang legal, bukan ilegal dan abal-abal,” terang Ketua Kelompok Tani So Ntengga, Kelurahan Kandai Dua, Syarifuddin., Kamis (08/04).

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Tidak hanya itu, dia juga meminta agar pemerintah dapat memfasilitasi pengadaan alat tes kadar air padi. Sebab selama ini, pembeli gabah/palele maupun petani saat menjual hasil pertanian tidak memiliki alat itu, hal ini tentunya dapat merugikan para petani.

 

“Selama ini, saat kami jual gabah. Palele maupun kami hanya sebatas mengira-ngira dalam menetukan kadar air (KA) gabah tanpa ada alat ukur yang jelas, ini yang terjadi kemarin-kemarin. Semoga Bupati dapat memfasilitasi ini semua demi kesejahteraan petani,” urainya lagi.

 

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Informasi yang beredar dilapangan, bantuan alat pertanian dari Pusat ada sekitar 15 mesin pemotong padi (kombain) yang distribusikan melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dompu bagi kelompok tani di Kelurahan Kandai Dua.

 

Ironisnya, hanya terlihat tiga mesin atau alat yang beroperasi memotong padi petani, itupun dengan biaya mahal. Alat-alat bantuan dari pemerintah Pusat itu diduga distribusikan pada kelompok tani fiktif dan tidak dimanfaatkan sesuai peruntukannya.

Menanggapi hal itu, Bupati Kabupaten Dompu, Kader Jaelani berjanji akan melakukan evaluasi terhadap pendistribusian alat pemotong padi bantuan dari pemerintah Pusat tersebut.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

“Nanti akan kami evaluasi pendistribusian bantuan alat itu. Kelompok mana yang menerimanya, apakah kelompok fiktif atau tidak, apakah sudah dimanfaatkan sesuai peruntukan atau tidak. Untuk alat tes kadar air padi, informasinya sudah ada di Dinas Pertanian. Nanti kita cek,” ungkap Bupati AKJ saat didampingi Wakilnya, Kamis (08/04) sore.  (AZW)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Pemerintahan

Dompu, Bimakini. – Sekelompok aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Dompu melakukan aksi unjuk rasa depan kantor Pemda setempat,...

Pemerintahan

Dompu, Bimakini. – Usai demo yang berakhir ricuh pada Senin (18/10/2021) lalu hingga sejumlah pendemo luka-luka, sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Masyarakat Dompu...

Peristiwa

Dompu, Bimakini.- Aksi unjuk rasa sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Masyarakat Dompu (KMD), Senin 18 Oktober 2021 berakhir ricuh. Aksi itu  memertanyakan realisasi...

Opini

Oleh : Suherman Bupati di enam Kabupaten/Kota hasil Pilkada 2020 lalu telah melakukan mutasi para aparatur sipil atau pejabat di lingkup pemerintahannya. Lalu, Dompu...

Pemerintahan

Dompu, Bimakini. – Ruang Demokrasi Institute akan menggelar dialog publik dengan tema “100 Hari AKJ-SYAH, Jarapasaka Mimpikah? yang akan dilaksanakan pada Ahad, 25 /6/2021...