Kota Bima, Bimakini.- Amburadulnya manajemen perusahaan daerah milik Pemkab Bima, yaitu PDAM, tidak saja dialami pelanggannya di Kota Bima, tapi juga dialami pelanggan di Kecamatan Wawo.
Lantaran menunggak pembayaran listrik selama beberapa bulan, pihak PLN Bima melakukan penyegaran meteran hingga menyebabkan terhentinya pasokan air bersih bagi masyarakat.
Camat Wawo, Syarifuddin Bashar, saat dikonfirmasi mengaku sudah tiga hari mendapatkan laporan dan keluh kesah masyarakat soal kendala air bersih, terlebih saat ini warga sedang menjalani ibadah puasa.
“Sudah tiga hari pasokan air bersih terhenti dan ini sudah sangat meresahkan masyarakat,” ungkapnya.
Setelah pihaknya melakukan koordinasi dengan pihak PDAM Wawo, ternyata masalahnya ada tunggakan listrik belum mampu dibayar. Untuk itu pasokan air bersih terhenti.
“Demi kepentingan masyarakat, sementara saya secara pribadi membayar dulu tagihan listrik pihak PDAM,” ujar Syarifuddin.
Karena kalau tidak akan menjadi masalah besar, apalagi warga saat ini sedang menjalani ibadah puasa, sementara air merupakan kebutuhan dasar.
Diakui Syarifuddin, total pembayaran listrik dibayarkan sebesar Rp 10 juta lebih. Hanya saja besar harapan masyarakat Wawo, kejadian terhentinya pasokan air bersih tak lagi terulang.
Ditambahkannya, ada beberapa kendala juga saat pelanggan akan membayar rekening PDAM, yaitu rusaknya sistem di kantor Pos Unit Wawo dan di kantor PDAM sendiri kini masih dilakukan penyegelan.
Ternyata persoalan aksi mogok karyawan PDAM Bima hampir dirasakan oleh seluruh pelanggannya, selain Kota Bima, Wawo juga Sape dan Madapangga.
Masalah di internal manajemen PDAM Bima sendiri sampai saat ini belum ada ada kejelasan, termasuk kapan gaji karyawan yang masih ditunggak selama 31 bulan.
Karena masalah tersebut, seluruh karyawan PDAM Bima terpaksa melakukan aksi mogok serta penyegelan kantornya. BE06
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.