Bima, Bimakini.- Warga di RT15 RW5 Dusun Sorifo’o Desa Mbawa, Kecamatan Donggo, Kabupaten Bima, dikeluarkan dari Ke;uarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH). Kini kehidupannya sangat memerihatinkan.
Apalagi, sang bapak sudah lama menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Ma’awiah sang istri harus berjuang sendiri menghidupi anak-anaknya.
Pendamping PKH Donggo, Dipati, SPd mengatakan, Ma’awiah memiliki anak usia SMA dan juga berusia balita. “Yang terakhir masih berumur 3 bulan dan belum terdaftar di Kartu Keluarga,” katanya, Kamis (1/4).
Lanjut Dipati, pada dasarnya, empat bersaudara ini menikmati bantuan Sosial KPM PKH pada tahap II Tahun 2021. Namun, karena terkendala sesuatu, sehingga tidak bisa menikmati lagi.
“Bahkan, untuk kebutuhan sehari-hari maupun beli susu kebutuhan yang belita, alami kesulitan,” ujarnya.
Kata Dipati, dalam beberapa hari ini, yang umur tiga bulan alami sakit dan dirawat di RSUD Bima didampingi ibunya. “Seorang ibu merawat anak-anaknya tanpa kasih sayang seorang ayah dan melahirkan yang terakhir dalam kedaan seorang diri,” imbuhnya.
Keadaan yang memilukan itu tambah Dipati, kebutuhan susu untuk yang belita, kadang dibelikan oleh tetangganya. Diungkap oleh tetangganya yang juga sebagai KPM PKH, anak dari ibu Ma’awiah itu, setiap malam menangis karena lapar tidak ada susu.
“Dengan keadaan ibunya yang sedang di RSUD Bima, keadaan tiga bersaudara itu sangat kekurangan dan memilukan. Bahkan, dengan rasa sedih yang tersentuh dalam hati, saya sempat meneteskan air mata serta memberikan beberapa kebutuhan seadanya,” pungkasnya. (BE10)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.