Dompu, Bimakini.- Masjid Baiturahman atau lebih dikenal dengan Masjid Agung Dompu, dibangun pertama kali pada tahun 1952 silam, di atas lahan seluas 6000 meter persegi. Masjid dengan luas bangunan 1250 meter persegi ini telah mengalami perpindahan dan perubahan bentuk sebanyak empat kali, sejak Masjid ini berdiri sampai sekarang.
“Renovasi terakhir di jaman pemerintahan Bupati H.Bambang M Yasin,” ujar salah satu warga Potu, Abdullah.
Bagi masyarakat Dompu khususnya tentu sudah sangat familiar dengan masjid kebanggaan masyarakat yang bermottokan “Nggahi Rawi Pahu” ini. Bahkan masjid Agung ini merupakan kebanggaan masyarakat Dompu dari dulu dan kini.
Masjid ini bukan saja sebagai tempat untuk kegiatan keagamaan, tapi juga sebagai lokasi wisata religius. Tidak mengherankan apalagi di bulan Ramadhan seperti saat ini banyak warga Dompu yang menghabiskan waktunya dengan menunggu berbuka puasa di halaman dan taman masjid yang luas dan indah itu.
Masjid yang berdiri megah di pusat kota dengan gerbang utamanya menghadap ke ruas jalan Jendral Sudirman dan sebelah utara juga terdapat gerbang menghadap ke jalan, sementara sebelah timur dilengkapi pelataran dan taman yang cukup luas serta air mancur yang indah. Sebelah selatan ada pintu kecil yang mengarah ke jalan KH. Ahmad Dahlan, Kelurahan Karijawa, Kecamatan Dompu.
“Kita senang duduk dan bermain di taman masjid karena luas dan indah,” kata Raodah, salah seorang warga Dompu, seraya mengakui lebih senang ngabuburit di taman masjid Agung Dompu.
Masjid yang dikelilingi ornamen keemasan dan tiang yang megah sebagai penyangga di dalamnya menambah keindahan dan kemewahan masjid Agung ini, ditambah warna Kubah yang keemasan membuat mata tidak bosan untuk melihatnya. BE03
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.