Dompu, Bimakini.- Bencana banjir yang terjadi di Bima dan Dompu beberapa waktu lalu, membuat petinggi TNI di Nusa Tenggara prihatin. Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, pun memerintahkan prajuritnya untuk tidak memberikan ampun kepada perusak lingkungan.
“Saya minta untuk melakukan rehabilitasi hutan dan lahan,” tegas Maruli Simanjuntak, di Makodim 1614 Dompu, Senin (26/4/2021).
Bahkan tegas Pangdam, ia meminta jajarannya bersinergi dengan kepolisian untuk bersama-sama secara rutin melakukan patroli. “Jika ditemukan ada warga yang nekat melakukan pembabatan hutan, maka menjadi domain kepolisian untuk menindak secara hukum” ujar Pangdam.
Tentu saja sikap tegas dan keprihatinan Pangdam IX/Udayana ini bukan tanpa alasan, tapi didasarkan peristiwa banjir di Bima dan Dompu yang telah meluluhlantakkan pemukiman warga dan kerusakan materi lainnya. Akibat kerusakan hutan juga tambah Pangdam, berdampak pada orang orang yang tidak berdosa.
“Menjaga kawasan hutan tetap lestari, selain menyelamatkan dari bencana juga untuk kehidupan anak cucu ke depan,” katanya.
Selain memberikan warning untuk menyelamatkan hutan, Pangdam IX/Udayana juga melihat secara langsung pekerjaan sumur bor di Kecamatan Manggelewa. Diakui Pangdam bahwa pihaknya telah membangun empat titik dan telah meminta kepada prajuritnya untuk mencari lokasi lainya.
“Saya akan berkerja keras untuk mencari pendanaan agar program pemenuhan hak dasar rakyat itu bisa terwujud,” janjinya seraya menambahkan akan membuka diri jika ada sharing dari pemerintah daerah. BE03
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
