Bima, Bimakini.- Sepekan lebih pascabanjir bandang yang menerjang sedikitnya tujuh kecamatan di Kabupaten Bima, tercatat ribuan korban banjir bandang diserang berbagai penyakit.
Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri, mengungkapkan sebagian dari mereka dirujuk di rumah sakit dan pusat kesehatan terdekat. Rata-rata penyakit berbasis lingkungan yang mendominasi.
“Ya seperti penyakit kulit gatal-gatal, kutu air, kulit kemerahan, sakit perut, batuk-batuk hingga muntaber,” ujar Bupati menjawab media ini, usai menghadiri upacara penanggulangan bencana bersama personil keamanan di Pelabuhan Bima, Jumat (9/4/2021).
Karena kondisi tersebut, sambungnya, pihaknya kini menambah jumlah tenaga kesehatan dan mengaktifkan pelayanan kesehatan keliling pada sejumlah kecamatan terdampak banjir bandang.
“Kita memang sejak hari ketiga pascabanjir itu meminta semua puskesmas mengaktifkan pelayanan keliling,” tukasnya seraya menambahkan tujuan pelayanan kesehatan keliling agar menjangkau langsung para korban di semua titik.
Meski tidak merinci total dari ribuan warganya yang diserang penyakit tersebut, para korban diakuinya kebanyakan menyerang pada empat kecamatan.
“Yang jelas Alhamdulillah, meskipun dengan jumlah segitu, sebagian besar sudah dilayani oleh petugas kami,” terangnya.
Untuk itu ia juga meminta kepada para korban banjir, segera melapor jika mulai merasakan sakit yang dialaminya. Sejauh pelayanan berlangsung, ungkapnya, ditemukan penderita penyakit menahun.
Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bima, Aries Munandar, mengungkapkan, semenjak banjir bandang terjadi pada Jumat, 2 April 2021, sampai saat ini sudah ada sekitar 3.200 warga diserang penyakit.
Penyakit itu katanya, dominan menimpa anak-anak dengan jenis penyakit bervariasi, baik itu batuk, kutu air dan gatal-gatal serta penyakit berbahaya lainnya.
Terhadap mereka yang kedapatan mengidap penyakit cukup berat lanjutnya, langsung diarahkan ke Puskesmas dan rumah sakit terdekat. “Untuk Puskesmas yang terdampak sudah langsung kami aktifasi semua. Jadi di empat kecamatan, Puskesmas pemerintah sudah melayani tapi posko juga tetap kami buka,” tegasnya.
Jika melihat perkembangan data harian, lanjut dia, terjadi peningkatan jumlah warga terjangkit penyakit sejak 4 April 2021. Untuk temuan terakhir pada 8 April, tercatat 734 orang. KR
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.