Bima, Bimakini.- Banjir yang melanda Kabupaten Bima beberapa waktu silam menyisakan berbagai dampak terhadap tatanan kehidupan masyarakat. Tidak terkecuali yang dialami oleh warga Desa Leu, Kecamatan Bolo.
Berbagai dampak kerusakan akibat terjangan banjir, mengakibatkan jembatan padat karya yang menghubungkan permukiman penduduk dengan area pertanian dan merupakan satu-satunya akses penting di bidang pertanian itu, rusak.
Ketua BPD Leu, Muhlis mengatakan, akibat kerusakan jembatan penghubung tersebut, pihak mengaku membuat proposal yang ditujukan ke Pemerintah Pusat melalui Kementerian terkait. Selain itu, bersama Pemdes setempat melakukan lobi-lobi ke Pemda Kabupaten Bima agar mendapatkan solusi terbaik sehingga jembatan tersebut diperbaiki. Namun, upaya yang dilakukan sia-sia saja karena tak satu pun direspon oleh pemerintah.
“Karena respon dari pemerintah nihil, maka BPD dan Pemdes sepakat menggalang dana untuk perbaiki jembatan,” ujar Muhlis, Ahad (25/4/2021).
Kata Muhlis, setelah dana yang bersumber dari swadaya masyarakat terkumpul, perbaikan jembatan mulai dilaksanakan secara gotong royong.
“Gotong royong perbaikan jembatan sudah 6 hari, uniknya dilakukan usai shalat tarawih,” tuturnya.
Dijelaskannya, kegiatan yang dilaksanakan usai shalat tarawih hingga pukul 00.00 Wita itu dipimpin langsung oleh Kepala Desa (Kades) Leu, Muhammad Taufik.
“Hikmah bencana banjir kali ini yakni semangat gotong royong semakin melekat,” ungkapnya.
Mewakili lembaga desa dan Pemdes, dirinya mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada seluruh lapisan masyarakat yang telah ambil bagian dalam gotong royong perbaikan jembatan. Semoga jerih payah semua pihak bernilai ibadah di sisi Allah SWT,” tutupnya. KAR
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.