Kota Bima, Bimakini.- Krisis air bersih masih menjadi momok bagi sebagian masyarakat Kota Bima. Apalagi saat ini sudah memasuki musim kemarau.
Distribusi air bersih menggunakan mobil tanki dirasa tidak efektif. Apalagi kebutuhan air bersih ini cukup panjang. Sebelumnya sumber Bimakini.com menyebut ada solusi untuk mengatasi krisis air bersih.
Menanggapi itu, Kabid Cipta Karya, Dinas PUPR Kota Bima, Fahat dan kepala Bapedda dan Litbang Kota Bima, Fahruranji coba dikonfirmasi diruang kerjanya masing-masing, Selasa (25/5) tidak mau mengomentari banyak. Bahkan mengarahkan untuk menanyakan hal itu ke PDAM.
“Saya no comment, tanyakan ke Bapedda dan Litbang,” kata Fahat.
Dia menyarahkan untuk bertanya kepada kepala dinasnya. “Saya tidak berwenang menyampaikan, baiknya langsung pada kepala dinas,” ujarnya.
Ditanya pemanfaatan SPAM Lelamase dan Dodu untuk pemenuhan kebutuhan air bersih warga Kota Bima, juga mengarahkan untuk ke PDAM Bima.
Kepala Bapedda dan Litbang Kota Bima, Muhammad Fahruranji mengatakan yang bisa manyampaikan adalah OPD terkait. Karena memahami secara tehnis, sedangkan Bappeda dan Litbang merencanakan secara umum.
Soal konsep penanganan air bersih, menurutnya ada, namun sifatnya makro bukan mikro.
Mengenai pemanfaatan SPAM Lelamase dan Dodu sepengetahuannya sudah terkoneksi dengan jaringan PDAM Bima. Hanya saja statusnya hanya pemanfaat air saja, sementara status aset masih Kota bima.
Soal solusi krisis air bersih di Kota Bima, kata dia, sepenuhnya merupakan bagian aset dari PDAM Bima, sehingga tidak bisa di intervensi Pemkot Bima.
Solusi agar sistem jaringan PDAM Bima rusak harus dibentuk dulu PDAM Regional yang dikelola antara dua pemerintahan. Sementara untuk membentuk PDAM tersendiri terkendala regulasi.
Direktur PDAM Bima, H Hairuddin coba ditemui di kantornya belum dapat di konfirmasi, karena masih tugas luar. (BE06)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.