Sekretaris Tim Gugus Covid19, Jufri, MT
Dompu, Bimakini.- Rencana Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat untuk membebaskan biaya rapid tes bagi pelajar dan mahasiswa, kini mulai disikapi Pemerintah Kabupaten Dompu melalui Tim Gugus Tugas Covid_19.
“Sembari menunggu surat keputusan dan rekomendasi ke daerah, kita akan rapatkan dulu bersama tim gugus tugas,” ujar Sekretaris Tim Gugus Covid_19, Jufri, MT, Senin (31/05).
Karena dituturkan pria yang juga menjabat Kalak Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Dompu tersebut, rencana tersebut membutuhkan biaya dan kesepakatan bersama untuk mengeluarkan keputusan tersebut.
Untuk itu katanya pihaknya harus duduk bersama Ketua Tim Gugus serta Dinas Kesehatan ataupun pihak RSUD Dompu.
Jika menemui kesepakatan bersama nantinya, kemudian pihaknya mengaku akan membicarakan hal teknis seperti halnya anggaran untuk membeli alat rapid antigen dan hal teknis lainnya.
“Biaya per satu kali antigen Rp170. Kita hitung dulu semua dan kepentingan lainnya juga,” paparnya di kantor BPBD menjawab media ini.
Toh dalam penerapannya nanti sambung Jufri, pihaknya tidak serta-merta memukul rata yang berstatus pelajar dan mahasiswa untuk pembebasan biaya rapid ini. Melainkan pihaknya harus benar-benar selektif.
“Kita nanti akan mewawancarai juga mahasiswa dan pelajar nya ini. Kemana dan seperti apa tujuannya. Ya kalau tujuan hanya untuk shoping dan pergi jalan, tentunya kita tidak berikan,” katanya.
Yang diutamakan terangnya, yang benar-benar membutuhkan untuk kepentingan sekolah dan perkuliahannya. Dan itupun nantinya harus diikuti dengan surat resmi pengantar dari kampus atau lembaga resminya.
“Minimal ada bukti bahwa adanya proses pembelajaran dari lembaga atau kampus. Dan itu harus ditunjukkan surat resmi, makanya nanti kita pilih-pilih,” tutupnya. KRH
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
