Connect with us

Ketik yang Anda cari

Ekonomi

Rugi Ratusan Juta, Pedagang Desak Panitia Hingga Wali Kota Tanggungjawab

Pedagang yang protes pembubaran pasar malam.

Kota Bima, Bimakini.- Pasca-dibubarkan aparat keamanan untuk tidak kembali menjajakan dagangan mereka di pasar malam Ama Hami, Jumat (07/05) siang, para pedagang pun meradang.

Pasalnya mereka mengaku merugi hingga ratusan juta rupiah, lantaran sudah terlanjur membeli barang dagangannya yang diperkirakan akan di niagakan selama beberapa hari ke depan sebelum Idul Fitri.

“Selain uang cuma-cuma pendaftaran kita 600 ribu, tambahan beli kayu dan lain-lain, yang lebih besar kerugian kita itu di barang-barang ini,” protes salah satu pedagang, Nurjanah dihadapan polisi dan panitia.

Untuk itu, para pedagang mendesak tanggungjawab panitia dari Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) hingga Wali Kota Bima, HM Lutfi agar mencari solusi dari keberadaan mereka.

“Kalau sudah begini bagaimana nasib kita. Masa mau lepas tangan gini saja. Ga kasian sama kita? Jangan hanya ambil untung dong,” ujar pedagang lain.

Yang lebih disesalkan para pedagang, jika pun pasar malam ini jelas melanggar Protokol Kesehatan Covid_19 katanya, kenapa dibuka sejak awal hingga kondisinya tidak bisa dipertahankan oleh panitia dan pemerintah setempat.

“Kalau tau mau dibubarkan begini, menyesal sekali kita ambil lapak ini. Asli kita rugi banyak. Ratusan juta rupiah,” sesal pedagang lain Dela dengan mimik sedihnya.

Sementara itu Kapolres Bima Kota AKBP Haryo Tejo Wicaksono S Ik menjawab media ini, mengaku terpaksa membubarkan pasar malam ini karena dari hari kian tidak tertib dalam menerapkan protokol kesehatan Covid_19.

Padahal awalnya saat pihaknya memberikan izin untuk membuka pasar malam tersebut katanya, panitia menjamin akan menjaga ketat ketat dalam penerapan Prokes Covid_19.

“Namun faktanya memasuki empat hari ternyata banyak melanggar. Ya mau tidak mau kami harus bubarkan,” ujar Kapolres pada media ini saat memimpin aksi pembubaran Jumat siang.

Jika para pedagang keukeuh untuk tetap melanjutkan pasar malam ini, polisi mengancam akan mengambil tindakan tegas.

“Pokoknya kalau masih ada yang beroperasi, kita angkut dan ketemu di kantor saja,” tegas Kapolres dihadapan para pedagang yang sempat ricuh menolak pembubaran.

Ditempat yang sama, Ketua APPSI Herman mengaku akan berusaha mencari jalan keluar yang terbaik dalam masalah ini. Namun pihaknya membutuhkan waktu dan rencananya Jumat malam ini akan bertemu Wali Kota Bima.

Terkait ganti rugi mulai dari uang pendaftaran sebanyak Rp600 ribu diakuinya sudah terpakai semua oleh pihaknya untuk membangun tenda hingga urusan listrik dan lainnya. KR

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimakini.-  Penutupan pasar malam oleh pihak kepolisian dan Pemkot Bima mendapatkan apresiasi dari Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kota Bima (PDPM Kota Bima)....

Peristiwa

Kota Bima, Bimakini.- Aparat gabungan yang terdiri dari Polres Bima Kota berikut TNI dan Satuan Polisi Pamong Praja, Jumat (07/05) akhirnya membubarkan paksa pasar...