
Forum Floratama Koordinasi dan Komunikasi 11 Kabupaten Floratama (Tour de Floratama) di Hotel Marina Inn, Selasa (22/6/2021).
Bima, Bimakini.- Kehadiran Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) diharapkan mampu mendokrak pariwisata Kabuapen Bima. Tidak hanya sebagai penyangga, namun menjadi tujuan utama, seperti halnya komodo.
Harapan itu mengemuka dalam pertamuan Forum Floratama Koordinasi dan Komunikasi 11 Kabupaten Floratama (Tour de Floratama) di Hotel Marina Inn, Selasa (22/6/2021). Pertemuan ini untuk membahas kerjasama atau penandatanganan MoU antara BPOLBF dengan Pemerintah Kabupaten Bima.
Forum perencanaan, pengembangan dan pengelolaan pariwisata dan ekonomi kreatif berbasis Pentahelix ini melibatkan pemerintah, swasta, akademisi, media dan masyarakat dalam 11 wilayah Kabupaten koordinatif BPOLBF di Flores, Alor, Lembata dan Bima (Floratama). Ini menjadi wadah resmi keterlinatan, komunikasi, koordinasi dan kolaborasi para pentahelix di pusat dan daerah.
Koordinasi dilakukan setiap bulan (online dan offline) oleh BOPLBF dalam bentuk diskusi, jajak pendapat, monitoring dan evaluasi.
Dirrektur Industri dan Kelembagaan BPOLBF, Neysa Amelia mengatakan, pertemuan ini untuk membahas pengembangan pariwisata hingga 25 tahun ke depan. Untuk wilayah Kabupaten Bima dengan dua kecamatan sasaran, yakni Sape dan Lambu. Kedua kecamatan ini berada dalam satu kawasan Cagar Biosfer dengan Labuan Bajo, Alor Flores dan Lembata.
Pertemuan Forum Floratama untuk Koordinasi dan Komunikasi 11 Kabupaten Floratama (Tour de Floratama) membantu dalam pengembangan manajemen wisata. Termasuk pengembangan desa wisata, agar kunjungan wisatawan dapat meningkat.
“Membantu memasarkan produk ekonomi kreatif, meningkatkan kualitasnya dan mengembangkan SDM pengelola wisata di Sape-Lambu,” terangnya.
Untuk itu, kata dia, pertemuan ini untuk menjaring masukan dalam pengembangan semua itu. “Kami perlu masukan dari para pelaku pariwisata,” ujarnya.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bima, Drs Dahlan Muhammad menjelaskan, akan ada MoU selama enam bulan antara Pemkab Bima dan BPOLBF. “Ada kemitraan Pemkab Bima dan Otoritas Labuan Bajo dengan MoU. Kemudian dibentuk pokja dan dibuat rencana kerja kedepannya,” jelasnya.
Kata dia, dengan adanya MoU BPOLBF dengan Bupati, maka Bima harus setara dengan daerah prioritas pariwisata, bukan hanya penyangga. (BE04)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
