Mataram, Bimakini.- Maraknya pembajakan akun medsos, terutama aplikasi WhatsApp sangat meresahkan. Jika tidak berhati hati, masyarakat dapat mengalami kasus penipuan.
“Sikapi dengan hati-hati, jangan direspon langsung, apalagi “baperan” karena nomor yang tertera sangat dikenal dan ada di daftar kontak”, jelas Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Provinsi NTB, Dr. Najamuddin Amy, di Mataram, Rabu (14/7/2021).
Dijelaskannya, akun WA yang kena hack (bajak) biasanya mengirimkan permintaan transfer uang ke rekening tertentu. Seringkali, karena nomor kerabat dan relasi yang dibajak sangat dikenal membuat penerima kurang berhati-hati. Hal ini bisa dicegah dengan tidak melayani percakapan, mencermati kesesuaian nama rekening dalam pesan atau melakukan konfirmasi pada orang lain yang juga mengenal akun tersebut jika mencurigai kejanggalan.
Kadis Kominfotik menambahkan, selain masyarakat umum, kasus pembajakan akun medsos ini juga menimpa beberapa pejabat Pemprov NTB.
Dia juga mengingatkan, selain menyikapi akun medsos yang ditengarai bermodus penipuan, hal lain adalah berhati-hati pada pesan WA yang dapat mengambil alih atau membajak akun. Beberapa yang sudah diketahui adalah pesan pengisian voucher game online dan permintaan data pribadi saat mengakses aplikasi tertentu secara sengaja atau tidak sengaja.
“Hati-hati juga dengan kebocoran data pribadi. Jangan mudah memberikannya untuk aplikasi atau laman daring tertentu yang tidak jelas tujuannya atau tidak resmi untuk verifikasi karena akan membuka peluang pembajakan”, jelasnya. PUR
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.