Bima, Bimakini.- Mega proyek relokasi rumah dampak banjir di Desa Tambe, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima menuai masalah. Pasalnya, bahan material seperti pasir dan bata belum dibayarkan, pun gaji tukang dan buruh mandek.
Salah satu tukang bernama Amrin mengaku, dirinya sudah menyelesaikan pekerjaan satu unit rumah, namun gaji belum diterima secara utuh dan saat ini hampir selesai satu unit rumah lagi.
“Kita kerja sistim borong, satu unit rumah dijanjikan sebesar Rp. 9 juta. Tapi realita yang diterima hanya Rp. 4 juta,” ujarnya di lokasi, Ahad (15/8/2021).
Kata Amrin, mestinya gaji harus dibayar full setelah selesai pekerjaan satu unit rumah, sehingga ada biaya konsumsi selama pekerjaan.
“Kita harus ngutang untuk konsumsi setiap hari. Yakni untuk makan, minum dan kebutuhan lainnya,” keluhnya.
Senada dengan Amrin, tukang lainnya Yusuf mengaku heran dengan sistim pembayaran gaji. Mestinya setiap selesai satu unit rumah yang dikerjakan harus bayarkan gaji.
“Sudah puluhan unit rumah yang selesai dikerjakan, semua tukang mengeluh belum dibayar full gajinya,” terangnya.
Pemilik bahan material, Suherman mengatakan, dirinya menyuplai pasir sebanyak 15 dump truck. Untuk 1 dump truck dijanjikan seharga Rp. 500 ribu.
“Setiap saat kontak lewat handphone untuk pembayaran, tapi pihak yang ditunjuk untuk membayar tidak respon,” ngakunya.
Warga lainnya Buyung selaku pemilik bata berang dengan sikap pihak perusahaan, puluhan ribu bata yang dimasukan oleh kita belum dibayarkan sama sekali.
“Rumah sudah banyak yang selesai pekerjaan, tapi pembayaran bahan material belum diselesaikan,” ucapnya.
Dirinya berharap, pihak perusahaan menyikapi sekaligus menyelesaikan semua pembayaran bahan material, gaji tukang dan gaju buruh. Hal itu perlu dilakukan supaya sama – sama enak. “Kalau pihak perusahaan belum menyikapi masalah ini, terpaksa pekerjaan akan dihentikan,” ancamnya.
Sementara itu, pihak yang ditunjuk untuk membayar bahan material, gaji tukang dan lainnya sempat dihubungi lewat seluler, tapi tidak ada respon. Dichating lewat WhatsAppnya tidak balas. KAR
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.