Dompu, Bimakini. – Guna mewujudkan generasi tangguh dan berahlak mulia, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Dompu bersama Tim Penggerak PKK dan Gabungan Organisasi Wanita (GOW) mengkampanyekan tolak kekerasan terhadap anak dan pernikahan dini.
Hal itu ditegaskan Kepala DP3A Kabupaten Dompu, Hj Daryati Kustilawati, SE, M.Si., bersama Ketua TP PKK Dompu, dan Ketua GOW dalam acara puncak Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2021 dengan tema “Anak Terlindungi – Dompu Mashur – Indonesia Maju” Kamis (26/08/2021).
Katanya, untuk menghapus tindakan kekerasan terhadap anak dan perkawinan anak usia dini ditengah kehidupan masyarakat, dibutuhkan kolaborasi dan sinergitas semua pihak. Sehingga pada tahun 2021 ini Dompu mendapatkan kenaikan peringkat menuju Kabupaten Layak Anak (KLA) dari Pratama menuju Madya.
“Meski demikian, masih ada anak-anak yang menjadi korban kekerasan seksual. Anak-anak berkeliaran hingga larut malam. Ini menjadi PR yang harus diatasi bersama,” ucap Kepala DP3A.
Senada disampaikan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Dompu, Lilis Suryani. Istri Bupati Dompu ini menyampaikan, bahwa anak-anak merupakan generasi penerus bangsa dan daerah.
Untuk itu, pembentukan karakter yang kuat, cerdas, dan berahlak mulia harus dibentuk sejak dini oleh keluarga. Terutama membentangi anak-anak agar terhindar dari penyalahgunaan narkoba, pernikahan dini dan hubungan seks bebas.
“Katakan stop narkoba, stop pernikahan dini dan stop seks bebas,” tegasnya dihadapan anak-anak.
Selain peranan pemerintah daerah, orang tua dan keluarga memiliki peranan penting dan utama dalam mewujudkan anak yang kuat, cerdas, dan berahlak mulia serta terhindar dari bahaya narkoba, pernikahan dini maupun seks bebas.
“Orang tua memiliki peran penting dalam mewujudkan anak yang kuat secara fisik dan mental, cerdas dan terampil secara pendidikan. Berakhlak mulia dengan dilandasi pemahaman agama yang kuat,” bebernya.
Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Dompu, Hj. Faridah menekankan, ketahanan keluarga harus diwujudkan pada masing-masing rumah tangga agar dapat membentuk karakter anak.
“Seorang ibu harus menempatkan dirinya sebagai sahabat dan teman curhat bagi anak. Sehingga ketika anak berhadapan dengan suatu masalah, orang tua dapat memberikan arahan dan solusi yang menyejukkan,” kata istri Wakil Bupati ini. AZW
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.