Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Mi6 : Manfaatkan Asset Menganggur untuk Berdayakan Penyintas Covid19

Direktur Mi6, Bambang Mei Finarwanto, SH , Jumat ( 27/8 ) didampingi Kepala Divisi Litbang Mi6 , Zainul Pahmi, M.Pd

Mataram, Bimakini.- Banyak bangunan yang tak dihuni di  kabupaten Kota di NTB membuat  terkesan kumuh. Selain ruko-ruko di kawasan niaga, juga aset Pemda baik Pemprov maupun Kabupaten Kota di NTB.

Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6  menawarkan solusi untuk masalah ini. Mi6  menilai ditengah Pandemi  perlu upaya inovatif  memanfaatkan bangunan yang tak berfungsi itu untuk mengembangkan ekonomi kreatif. Salah satunya untuk pengembangan budidaya burung Walet.

Mi6 menilai Pengembangan Budidaya Burung Walet melibatkan kelompok masyarakat akan memberi nilai tambah ekonomis dan pasti untung. Selain itu bangunan rumah atau perkantoran yang tadinya “nganggur” dan terkesan kumuh, bisa disulap lebih indah dan produktif.

“Ini bagian dari strategis tata kota, yang bermuara ke ekonomi masyarakat. Sarang walet kan nilai ekonomisnya cukup tinggi,” kata Direktur Mi6, Bambang Mei Finarwanto, SH , Jumat ( 27/8 ) didampingi Kepala Divisi Litbang Mi6 , Zainul Pahmi, M.Pd

Menurutnya, sejauh ini solusi untuk bangunan asset Pemda hanya dilakukan dengan menyewakan bangunan tersebut. Selebihnya, bangunan mangkrak ( asset idle )  dibiarkan kosong dan terkesan tidak terurus. Hal ini membuat wajah Kota / kabupaten terkesan kumuh meskipun di jalur utama.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Padahal meski disewakan pun harganya tidak seberapa dan tak mampu menutup biaya pemeliharaannya. “Nah kalau dimanfaatkan untuk budidaya Walet tentu nilai ekonomis akan lebih terasa,” imbuhnya.

Pria yang akrab disapa Didu ini menambahkan sejumlah budidaya walet dikelola swasta sudah banyak berjalan di NTB.  Komoditas sarang walet menjadi hal yang menjanjikan secara ekonomi karena harga jual yang mahal dan pasar yang luas.

“Burung walet sendiri merupakan burung yang memiliki ciri fisik, dengan bagian ekor yang panjang dan sayap yang agak meruncing, dengan bagian bawah tubuh berwarna cokelat dan bagian atas berwarna hitam. Burung yang memiliki nama latin Collocalia Vestita ini juga senang dan banyak hidup di daerah pantai,” urainya.

Selanjutnya Didu menjelaskan ternyata bukan burungnya yang bisa dimanfaatkan, karena yang membuat burung ini istimewa adalah sarang burungnya. Sarang burung walet sangat diburu orang, sehingga banyak orang yang sengaja membudidayakan burung walet, karena sarangnya memiliki harga yang fantastis. Pasalnya, sarang burung walet merupakan sarang yang dibuat menggunakan air liur mereka sendiri dan memiliki manfaat luar biasa terutama untuk kesehatan.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

“Manfaat Sarang Burung Walet
Sarang burung walet terkenal dengan manfaatnya yang luar biasa, khususnya untuk kesehatan. Karena saking sulitnya untuk menemukan, mengambil, hingga membudiaya burung walet sampai menghasilkan sarang, harga sarang burung walet ini bisa mencapai US $2.000-3.000 atau sekitar Rp28-42 juta per kilo gram,” katanya.

Penyintas Covid dan Harapan Hidup Baru
Sementara itu, Kepala Divisi Litbang Mi6, Zainul Pahmi  mengusulkan tidak ada salahnya nantinya budidaya walet memanfaatkan aset pemda yang nganggur perlu melibatkan  Penyintas Covid 19 sebagai simbol optimisme dan membangun harapan Hidup Baru.

“Jika  penyintas Covid 19 dilibatkan dlm pemanfaatan asset pemda. Ini perlu dimaknai  membangun optimisne dan harapan kepada masyarakat ditengah ujian badai pandemi,” papar Pahmi sembari menambahkan asset idle perlu didata, kemudian didesain pemanfaatannya.

“Jika campaign desaign inovasi ekonomi kreatif yang melibat penyintas meluas, tidak tertutup Kemungkinan akan berpengaruh signifikan terhadap citra baik  NTB dimata publik,” tambahnya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Pahmi melanjutkan apalagi akan thn 2021/ 2022 akan ada gelaran internasional FIM World Super Bike dan MotorGP , maka Pemprov NTB dan Stakeholder lain perlu membuat terobosan simpatik yang out of the box untuk memoles citra baik NTB ditengah pandemi agar publik nasional dan internasional terbangun empati dan humanisme.

“Ide Mi6 memberdayakan kaum penyintas haruslah dimaknai dalam kerangka membangun sisi lain ( back stafe ) dan optimisme dibalik opini-opini yang kontraproduktif selama ini,” tukas Pahmi. (BE04)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Politik

Mataram, Bimakini.- Munculnya sejumlah poros yang memasangkan dan mematutkan sejumlah figur untuk bertarung dalam Pemilihan Gubernur NTB tahun 2024, disambut baik Lembaga Kajian Sosial...

Politik

Mataram, Bimakini.- Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6 haqqulyakin, H Zulkieflimansyah dan Hj Sitti Rohmi Djalilah, akan kembali berpasangan dan melenggang mulus dalam perhelatan...

Politik

Mataram, Bimakini.- Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6 menilai kemunculan paket H Mahmud Abdullah dan Abdul Rofiq atau pasangan MOFIQ di Pilkada Kabupaten Sumbawa...

Politik

Mataram, Bimakini.- Lembaga kajian sosial politik mi6 memprediksi Pemilihan Gubernur [ Pilgub ] NTB, November 2024 akan diwarnai perang bintang kader parpol yang maju...

Politik

Mataram, Bimakini.- Lembaga Kajian Sosial dan Politik NTB, Mi6 menilai sudah saatnya para Kepala Desa di Bumi Gora tampil di panggung Pilkada NTB 2024....