Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

DPC GMNI Bima Kukuhkan 24 Kader Baru untuk Menggelorakan Semangat Sosialisme

Pengukuhan kader GMNI Bima.

Bima, Bimakini.- Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (GMNI) Bima,  mengukuhkan 24 kader baru. Pegukuhan Kaderisasi Tingkat Dasar (KTD), Ahad (26/9/2021) setelah melalui tahapan PPAB  dan KTD.

Ketua Cabang GMNI Bima, M Iksan mengaku bangga dengan proses kaderisasi yang sudah berjalan. Apalagi ini akhir kepengurusannya sebagai ketua dan menjadikannya sebagai catatan sejarah cuku berkesan. “Dua tahun memimpin GMNI Bima sangatlah tidak terasa,” ujarnya.

Kata dia, tidak gampang GMNI mencari calon anggota, karena tanpa proses paksaan. Juga ditegaskannya tidak akan sia-sia menjadi kader. “Perjuangan di GMNI tetap berkobar-kobar dalam api semangat Bung Karno,” tegasnya.

Sementara pengurus GMNI lainnya, Imam menambahkan bahwa proses kaderisasi kali ini luar biasa antusias bahkan cukup fanatik. Penitia memberikan semangat kepada kader. “Juga memberikan beragam bingkisan hadiah kepada calon anggota kader, bila mana itu dikenangan, ada semangat dalam jiwa mengukir persatuan serta bergotong-royong bersama di GMNI dalam menggapai semangat sosialisme,” ujarnya.

Pengukuhan 24 kader GMNI juga sebagai peringatan Hari Tani Nasional. Kaderisasai sendiri berlangsung selma tiga hari dengan materi-materi silabus KTD yang telah disiapkan.

Kegiatan ditutup Wakabid Kesarinahan DPD GMNI NTB, Emalia Juniarti. “Bung-Bung dan Sarinah telah resmi menjadi kader maka janganlah jadi kader mudah terpecah dan mampu dihasut begitu saja! tetaplah menjadi kader yang mampu melawan dalam satu garis perjuangan sesuai dengan pimpinan kita secara struktur,” pesannya.

Diingatkannya untuk menjadi kader militan dan mampu mengaktualisasikan ideologi Marhaenisme Bung Karno dengan semangat mantap Ideologi, mantap Kaderisasi dan mantap Organisasi. (BE04)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait