Kota Bima, Bimakini.- Hujan guyur Kota Bima dalam beberapa hari terakhir dan memicu banjir di sejumlah titik. Seperti halnya di Kelurahan Ntobo Kecamatan Raba Kota Bima.
Air dari bantaran sungai Ntobo, meluap di persawahan warga. Hal itu membuat warga panik. Derasnya arus air yang berwarna coklat akibat campuran sampah dan lumpur kiriman pegunungan, menghantam tanaman serta menghanyutkan binatang seperti sapi, kambing dan ayam milik warga.
Dikuatirkan, akibat meluap dan derasnya air ini akan berakibat buruk atau kebanjiran pada warga Kota Bima yang berlokasi sepanjang bantaran sungai yang sejalur dengan Kelurahan Ntobo.
“Kami dari keluarga di Kelurahan Ntobo berharap tidak terjadi apa-apa dengan keluarga yang ada di Kelurahan lain, khususnya yang tinggal disekitar bantaran sungai. Tapi dengan kondisi meluapnya air, dikhawatirkan akan alami kebanjiran,” kata salah seorang warga Ntobo, Emy Mulyani, SPd, Ahad (28/11/2021).
Untuk saat ini kata Emy, air sudah mulai tinggi hingga menutupi semua area persawahan. Sementara di pemukiman, warga diserang oleh derasnya arus air dari pegunungan. Air datang dari berbagai penjuru membuat persawahan dan pemukiman tergenang.
“Keadaan yang dialami kami di Ntobo sudah panik karena sudah dipenuhi air yang seolah seperti lautan. Padahal lokasi Ntobo termasuk salah satu Kelurahan yang berada di dataran tinggi. Sementara untuk warga Kelurahan lain khususnya yang berlokasi didataran rendah, harus lebih waspada. Potensi banjir sangat tinggi,” imbaunya.
Emy mengajak, mari saling menjaga satu sama lain. Khususnya untuk ibu-ibu, jaga anak-anaknya terutama yang usia dini dan belita. Sementara untuk harta benda, sebisa mungkin diselamatkan di tempat ketinggian.
“Banjir hari ini merupakan yang ke empat dalam bulan November. Namun hari ini banjir yang paling beasar. Mudah-mudahan kita semua dijauhkan dari mara bahaya dan musibah. Mari berdoa serta selamatkan apa saja yang kita bisa,” tutupnya. ILY
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.